Showing posts with label Sadness. Show all posts
Showing posts with label Sadness. Show all posts

August 08, 2017

Efek Samping Kemoterapi

Demi mengenang alm. pakde yang sakit tumor usus, maka kutuliskan ini agar Sahabat lebih berhati-hati membuat keputusan. Beberapa hari sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir, saya masih dikaruniai kesempatan menjenguknya. Saya kaget melihat tubuhnya yang makin kurus pasca operasi tumor. Tapi beliau sudah kelihatan segar, sudah mampu berdiri tegak dan makan sendiri.

Beliau cerita tentang efek samping kemoterapi. Tiap selesai kemo, tubuhnya terasa gatal panas. Gatalnya tuh gak biasa. Bila digaruk malah bikin kulit memerah lalu gosong.  Meskipun sudah dikasih obat alergi, tak mempan ngilangin rasa gatalnya. Mulut terasa pahit, sariawan memenuhi mulutnya. 

"Sebenere aku wegah kemo. Lha piye dikon Dokter kemo ping 12 yo manut wae." katanya pasrah. Aku cuma diam gak tau mau ngomong apa.

Beberapa hari setelah jenguk Pakde, saya beli susu kambing ke klinik herbal Mba Ridha langgananku. Seperti biasa Ibunya Mba Ridha suka menceritakan pengalaman hidupnya. Dia cerita tetangganya meninggal pasca kemo, padahal sebelumnya kelihatan masih sehat. Lalu cerita punya pasien yang sakit kanker payudara. Dia takut kemo jadi dibekam rutin seminggu 2x serta dibantu herbal buat bersihin sel kanker dari dalam. Katanya kondisinya makin hari makin sehat. 

Lalu saya cerita kalau Pakde saya lagi menjalani kemoterapi. Karena gak enak sama saya, Ibunya Mba Ridha malah minta maaf. Karena efek samping itulah, sebaiknya gak usah kemo. In syaa Allaah masih ada banyak cara buat bersihin sel kanker. Salah satunya dengan terapi Al Qur'an. Telah terbukti sel kanker makin mengecil ketika penderitanya membaca atau dibacakan Al Qur'an.

Saya baru niat jenguk Pakde lagi dan mau menyampaikan pesan Ibunya Mba Ridha. Tapi sudah telat karena pasca kemo terakhir, Pakde muntah terus. Sampai opname lagi, karena harus diselang agar makanan bisa masuk. Makin hari makin kritis karena ususnya lengket, jadi makanan tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar. Saya baru ngajak suami jenguk lagi, ternyata Ibuk ngabarin kalau Pakde sudah tiada hiks....Moga khusnul khatimah.Aamiin

Selain cerita sedih di atas, saya juga punya Saudara yang dikemo pasca operasi kanker payudara. Rambutnya makin hari makin tipis. Tapi sampai sekarang masih dikaruniai umur panjang. Malah suaminya yang meninggal duluan. Intinya kalau belum saatnya malaikat Izrail mencabut nyawa, mau dikemo mau enggak ya tetap hidup. Begitu pula sebaliknya.


#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia

December 06, 2011

Melawan Rasa Sakit

Meskipun tulisan ini saya kasih label sadness, saya gak mau nulis bagian yang sedih-sedih. Toh banyak cerita gembira dan lucu yang melingkupinya.

Sebuah percakapan di ruang Radiologi sebuah RS Swasta di Slipi.
"Tenang, Mbak. Gak sakit kok"
Jiah... memangnya ekspresi wajahku seperti orang menahan sakit apa ya. Kalau di rongten gak sakit mah saya tau. Emang petugasnya gak tau sih ya, gimana sakitnya lutut gak stabil karena pengapuran. Serta Lumbal miring ke kanan.

Baca hasil rongten, saya berteriak 'Alhamdulillah ya Allah'. Yak...tulangku intak (utuh) semua. Tapi di tulisan terakhir ada catatan kemungkinan V L 4.5 Skoliosis Ringan. Saya langsung googling tentang skoliosis. Agak sedih setelah baca sebuah artikel yang menyatakan bahwa skoliosis tidak ada obatnya. Semua tindakan medis hanya mengurangi rasa sakit. Tapi saya yakin Allah memberi penyakit sekaligus penyembuh. Saat googling, saya bertemu dengan komunitas Masyarakat Skolios Indonesia. Rasa syukurku bertambah berlipat-lipat. Banyak sekali teman-teman MSI yang derajat kemiringannya sudah besar, sehingga harus operasi.

Hal yang paling mengharukan adalah, saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Tahu-tahu temanku bbm "Dek, gak ada maksud apa-apa. Itu sedikit buat berobat." Dia mengirim bukti transfer sekian ratus ribu rupiah. Allah sudah membayar semua ongkos berobat. Fabiayyi 'ala irabbikuma tukadziban. NafasMu, kasih sayangMu, perhatianMu seharusnya tidak mematahkan semangat hidupku. Karena setiap saat Engkau temani aku berobat. Kau lindungi aku dari penjahat. Alhamdulillah....

Bersamaan dengan perjuangan melawan sakit itulah, aku kehilangan seseorang yang biasanya peduli. Ini ujian ikhlas. Ujian agar hamba mencintaiMu saja. Mencintai saudara-saudara yang mencintai saya. Semangatku up down. Entah berapa kali banjir air mata.

Setelah malu buka aurat di depan Dr. laki-laki, saya berdoa semoga besok bisa konsultasi dengan Dr. Perempuan. Ajaibnya : permintaan bertemu dengan Dr. Ortopedi perempuan, dikabulkan Allah. Dan Dr. ini sangat menenangkan. Dia begitu santai melihat hasil rongten tulang punggungku.
"Gak apa-apa, kemiringannya masih di bawah sepuluh. Umurmu berapa?"
"...."
"Berarti tingkat kemiringannya kemungkinan besar tidak bertambah"
"Perlu terapi atau pakai korset?"
"Tidak perlu. Cukup rajin senam dan renang saja."
Alhamdulillah....lagi-lagi semuanya baik-baik saja.

Sampai di ruang Phisiotherapy. Beda lagi. Saya harus pake knee support dan lumbal support setiap hari. Agar mengurangi rasa sakit. Aku turuti semuanya. Kurangi jalan dan duduk. Senam setiap hari. Berenang. Memang sakitnya terasa lagi kalau saya duduk berjam-jam. Atau jalan kaki jauh.
Di ruang phisiotherapy, banyak kejadian yang bikin tertawa sekaligus sedih.
Ada Ibu-ibu yang memakai korset di luar baju dengan percaya diri, padahal biasanya di dalam baju.
Ada pasien yang sudah tua. Setiap lututnya ditarik ke kanan dan ke kiri, pasien itu tertawa sendiri. Saya yang disampingnya jadi geli sendiri.
Ada juga beberapa gerakan yang susah dideskripsikan, tapi mampu memancing tawa.
Ohya ada pasien yang tiba-tiba jatuh karena entahlah, posisinya lucu sekali. Kemungkinan besar pasien itu tidak menggunakan alat terapi dengan benar. Bukan menertawakan orang jatuh, tapi memang mengundang senyum.
Malah ada pasien yang harusnya menggerakkan kaki yang sakit, tapi justru kaki yang sehat yang digerak-gerakkan, kaki yang sakit tidak bergerak sama sekali :D.

Saya selalu ingat pesan Bapakku. Setiap saya sakit, Bapak bilang "lawan itu sakit" Sekarang saya hanya mencoba melawan rasa sakit dengan tidak merasakannya. Pura-pura sembuh saja. Tapi tetap jaga kesehatan. Lebih mendekatkan diri pada Allah. Seperti pesan Ust. Yusuf Mansyur "Bapak Ibu kalau sakit, jangan buru-buru ke Dokter. Pergi ke masjid minta kesembuhan sama Allah."

Sakit timbul karena ada informasi yang salah pada tubuh. Sehingga tugas kita adalah memasukkan informasi-informasi yang benar pada tubuh. Itulah pesan Ust. Bachtiar Nasir saat kajian Tazkiyatun Nafs "Sembuh Bersama Al Qur'an". Konon saat Al Qur'an dibaca di dekat penderita kanker. Sel kanker meledak dan perlahan sembuh.

Per hari ini saya putuskan berhenti berobat ke Dokter. Mungkin sesekali kontrol atau terapi di Rumah Sakit. Biar lebih irit. Lagian sudah tahu gerakan senam yang harus dilakukan setiap harinya.

Alhamdulillah saat pulang kampung, Bapak memberi obat Seven Leave Gingseng. Beberapa kali obatnya nyangkut di tenggorokan :D. Karena bentuknya bulat seperti kelereng kecil :D. Saat seven leave gingseng habis, Ibu kos memberi obat herbal Kamun Aswad. Obat segala jenis penyakit termasuk penyakit asmara #eaaa pas banget sih.

February 05, 2010

Mendung di Pulogadung

Pernah saya kirim ke milis, baru sekarang sempat posting. Moga bermanfa’at.

Mengenang hari Jum’at, 4 Desember 2009. Hujan deras mengguyur Jakarta, air di Jalan Arteri menggenang semata kaki. Aku merasa beruntung waktu itu, karena dapat tumpangan mobil sampai UKI. Meski sebelumnya basah kuyup, karena hujan turun saat masih di jalan menuju kantor lama. Rencana awal aku mau ke Rawamangun, karena disana masih ada bis jurusan Pati hingga jam tujuh. Tapi sampai tubuhku menggigil berdiri sejam di depan UKI, tak satupun bis jurusan Rawamangun yang lewat. Kuurungkan naik ojek, karena tidak tahu jalan menuju Rawamangun. Keputusan terakhir aku naik bis jurusan Pulogadung. Agak sedikit nekat memang. Tapi keputusan itu kuanggap terbaik dari pada terlantar di Stasiun Gambir sendirian. Mengingat ada teman yang mungkin bisa diandalkan untuk mencari bis.

Seperti biasa, sampai di Pulogadung aku diserbu Calo.

“Mau kemana, Neng?”

“Ke Mushola, Pak.”

“Ya, maksudnya tujuan kemana?”

“Ya mau ke mushola dulu.”

“Sudah tahu letak mushola dimana?”

Aku mengangguk, sedikit jengkel dan berjalan cepat-cepat. Sampai di Mushola, mandi bebek, ganti kostum mudik lalu sholat.

“Bis jurusan Pati masih ada nggak, Pak?” Sambil ambil tas aku iseng tanya.

”Waduh, jam segini mah sudah habis. Kalau mau naik bis, cari jurusan Pekalongan saja. Sendirian ya?” Lirik jam di HP, sudah jam sembilan.

“Iya Pak, bukannya keberangkatan bis disini sampai jam 23.00.”

“Iya, tapi tidak untuk bis jurusan Pati, jam segini tinggal bis jurusan Pemalang, Pekalongan. Bis Pekalongan paling 45.000. Kalau ditanya calo bilang aja mau naik busway. Bohong untuk kebaikan kan nggak pa pa, Neng.”

“Pamit dulu, Pak. Makasih.”

“Sama-sama, hati-hati di jalan.”

Dari mushola beli pulsa dulu. Voucher pulsa kusimpan dulu, menunggu sampai di tempat yang lebih nyaman. Aku berjalan pasti, seolah-olah sudah terbiasa jalan di terminal Pulogadung. Sampai akhirnya Si Beringas itu datang menghampiri. Melihatku bawa tas besar, dianggap mangsa yang siap disantap.

“Mau kemana, Neng?”

“Rumah teman, Pak.”

“Jurusan mana?” sedikit memaksa dengan mengulang-ulang pertanyaan.

“Pekalongan.” Jawabku asal.

E…e…tas tanganku langsung direbut. Kutahan sekuat tenaga tapi tenaga cewek mungil tentulah kalah dengan tenaga Si Beringas. Kulihat tasku dibawa lari. Ada beberapa orang yang teriak “Hoi, mau dibawa kemana itu?” Mereka hanya berteriak, tak satupun ada yang menolongku. Aku susah payah mengejar si Beringas itu. Beberapa orang di shelter busway memandangi, iba.

Sampailah di loket bis yang dimaksud calo beringas tadi.

“Jurusan mana, Neng?”

“Pekalongan, berapa?”

“Maunya berapa?” Lho kok balik nanya.

“Biasanya lima puluh ribu kan?”

“Ya udah lima puluh ribu.”

Aku ambil uang lima puluh ribu, tapi tiket tidak kunjung diberikan. Sementara orang disebelahku menggertak “Cirebon aja enam puluh ribu, kamu mau ke Pekalongan minta lima puluh ribu!”

Agak keder juga denger gertakan orang itu. “Firasat buruk nih.” Batinku.

Kulihat tiket atas namaku ditulis seratus ribu rupiah. Aku mulai nggak suka dengan perlakuan mereka yang nggak konsisten, memaksa pula. Kuambil lagi uang lima puluh ribu. Eh…dikira aku tangan panjang. Ingin kabur dan mengikhlaskan uang lima puluh ribu, tapi urung. Mengingat uangku pas-pasan. Dengan berat hati kutambahi lima puluh ribu.

Si Beringas teriak “Ayolah Mbak, lama bener sih. Bisnya dah mau berangkat nih.” Akupun segera naik bis setelah menerima tiket. Mengelus dada “Ah…dasar pembohong.” Bisnya tak kunjung berangkat, bener-bener konspirasi tingkat tinggi. Aku mengisi pulsa agar bisa membalas SMS dari Bapak dan teman kantor. Pertanyaan kedua SMSnya sama “Sudah dapat bis?“ Membaca SMS mereka, membuat mendung dikantung mata menggantung di Pulogadung, lalu hujan air mata tak terkendali. “Sudah dapat bis, Pak. Do’akan selamat sampai tujuan.” Lalu aku kirim SMS ke temen yang tinggal tak jauh dari Pulogadung. Terlambat. Harusnya sebelum bertemu Si Beringas itu, aku minta bantuan nyari bis. “Tips survive di Pulogadung tuh pada atau sok tahu.” Kata temanku.

“Jadi kena berapa?”

“Seratus ribu.”

“Sampai Semarang.”

“Pekalongan.”

“Bwahaha…biasanya cuman 40.000 dah dapat bis AC.”

Orang sudah sesenggukan nahan tangis malah di ketawain hiks..

Bis mulai menjauh dari Pulogadung. Tapi berhenti lagi, lama. Lalu penumpang bis RZ disuruh pindah bis. Aku beranjak pindah, tapi salah satu penumpang melarang.

“Jangan mau pindah, Mbak. Udah duduk aja lagi.”

“Ayolah, Bapak Ibu pindah bis. Bis yang ini nggak siap jalan, yang siap jalan bis satunya lagi.”

“Biarin aja. Kalo nggak siap kenapa diisi penumpang? Kalo bis ini nggak jalan, ya minta uang kita kembali. Enak aja main-mainin penumpang.” Celetuk salah satu penumpang yang mulai emosi.

“Ayolah pindah, seperti ini di Pulogadung mah dah biasa.” Kata orang dari bis satunya.

Hah?? Kemungkaran seperti itu dibilang biasa. Astaghfirullah. Sudah tiga orang cewek yang nangis karena teraniaya, salah satunya aku. Dua orang cewek disuruh turun untuk bayar empat puluh ribu lagi buat tambahan. Penumpang yang lain juga menggerutu nggak ikhlas, karena uang dan kondisi bis tidak sebanding. Aku mulai tenang saat tahu ada penumpang yang bayar lebih mahal untuk tujuan yang sama. Ada yang bayar Rp. 120.000, bahkan ada yang bayar Rp. 200.000 dengan janji sampai ke tujuan jam 3 dini hari. Kupikir bis itu jurusan Pekalongan jadi aku bilang aja jurusan Pekalongan. Setelah tahu bis jurusan Solo, tak segan-segan aku ganti tujuan, dari Pekalongan ke Semarang. Sedikit licik memang. Sempat merasa bersalah juga. Tapi seratus ribu memang seharusnya sampai Semarang. Apalagi bis ecek-ecek gitu, joknya sudah rusak, AC mati, ditambah asap rokok, sampah dimana-mana (jelas ini ulah penumpang yang jengkel atau memang tak tahu diri). Untung aku tidak muntah darat.

Matahari mulai meninggi. Bapak Ibu sudah bertanya kabar “Tekan ngendi, Nduk?”

“Alas roban”

“Lho kok nembe tekan kono, numpak bis apa?”

“Bis elek tur ecek-ecek.”

“Yo wis, gak apa-apa. Sing penting selamet tekan omah.”

Ada satu penumpang yang bernasib lebih malang. Ia sudah keluarkan uang dua ratus lima puluh ribu rupiah. Mabuk darat lagi. Tiba-tiba aku merasakan kasih sayang Allah, perlindungannya senantiasa terasa saat aku berjalan sendirian. Belakangan aku dengar alasannya mengapa sampai memberi harga tiket seenaknya sendiri. Karena kejar target setoran. Misalkan setoran satu juta, dapat uang dua atau tiga juta. Kelebihannya masuk kantong pribadi dan untuk memberi makan para calo. Hidup di Jakarta memang susah, kata mereka “Cari yang haram saja susah, apalagi cari uang yang halal.”

Harusnya kita buka Al Qur’an, lalu baca surat An Nisa ayat 29 sebagai pengingat.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu.”

PS:

· Hati-hati di Pulogadung, bawa tas yang tidak mudah direbut calo (ex. Tas punggung).

· Jika bohong diperlukan, berbohonglah yang cerdas.

· Kalau anda cewek hendaknya jangan jalan sendirian malam-malam (kecuali terpaksa seperti saya hehe…)

December 24, 2007

Sendu

Begitu banyak sendu dulu
Sehingga hati terasa kaku
Sampai sekarang sendu belum berlalu
Sendu masih mengalir ke hulu
Menemui setumpuk sendu dihatiku
Sendu membuatku pilu
Pilu menahan rindu
Rindu bersujud padaMu seperti malam2 yang telah lalu
Rindu bersujud padaMu bersama orang2 tercintaku
Rindu akan kebersamaan denganMu
Rindu orangtuaku, rindu keluargaku
Rindu akan kebersamaan dengan sahabat-sahabatku
Ingin rasanya tahun ini segera berlalu
Dan berharap bisa mengukir prestasi ditahun baru
Bisa buka lembaran baru tanpa sendu
Melupakan semua perkataan jelek bossku
Dan selalu mengingat-ingat pujian dari bossku
Karena itu motivasi terbesar untukku
Tuk arungi kehidupan senduku
Ach.... buat para pembaca setia blog ku
Mungkin tulisan ini tak begitu berarti bagimu
Tapi satu puisi ini bisa mengurangi senduku

Selamat Hari Ibu

Ibuuuuuuuuuuu.........Ibuuuuuuuuu..........
Selamat Hari Ibu ya Bu
Hari Ibu kali ini saya cuman bisa berteriak sampai serak memanggilmu
I love you Mom, saya sayang Ibu
I miss you Mom, saya merindukanmu Bu
Rindu masakanmu, rindu kasih sayangmu
Ibu... dihari Ibu ini seharusnya Mimin bisa memelukmu
Bisa membantumu seperti dulu
Bisa kasih hadiah seperti dulu
Bisa berada disisimu dan tidur bersamamu
Tapi...... hiks......hiks (nangis lagi) hari ibu malah disisi bossku
Tangisku semakin menjadi-jadi kala dengar lagu itu
"Mother how are you today" Mom... How are you....

Mimin selalu sedih kala muncul bayangan Ibu di mataku
Mimin salut akan perjuangan Ibu dulu
Perjuangan membantu Bapak mencari nafkah untukku
Meski kadang isak tangis mewarnai hidupmu
Tapi kekuatan hatimu mengalahkan semua itu
Ibu.... engkau pahlawan sejati dalam hidupku
Ibu.... engkau cintai anakmu sampai lupa menyayangi dirimu
Ibu.... surga ada ditelapak kakimu
Bayangkanlah saya tunduk, bersujud dan memelukmu
Hingga saya bisa raih surga itu
Pernah saya mimpi memanggil-manggil namamu
Karena rasa kangenku padamu
Dan tambah sedih kala baca sms itu
Sms yang harapkan kehadiranku disisimu
Tapi ......"Kamu ga pulang kan Min"... Bossku nanya gitu
Intinya bossku inginkan saya tetap kerja lembur gitu

Kukirimkan do'a ku setelah sholatku selalu....
Ya Allah berilah Ayah Ibu kesehatan
Ya Allah berilah Ayah Ibu keselamatan
Ya Allah berilah Ayah Ibu kekuatan
Ya Razaq berilah mereka rezeki yang berkecukupan
Ya Allah berilah mereka kesabaran
Ya Allah ampunilah dosa-dosa mereka sekalian
Amin.

Special wrote for My Mom in Mother's Day

October 21, 2007

Holiday Apes Euy

4 hari setelah idul fitri
Semua ini terjadi
Dari H + 4 Lebaran
Gw nyaris nggak da kegiatan
Pengin maen ke rumah teman
Tapi apadaya motor dipakai buat jualan
Sahabatku pengin ketemuan
Tapi apadaya ku ga da ongkos buat jalan
Pengin sms or telp teman

Tapi ga da pulsa
Yach... beginilah nasib karyawan swasta
Dengan penghasilan dibawah rata-rata
Yang juga harus bantu ekonomi orang tua

Tiada hari tanpa capek
Tiada hari tanpa merem melek
Menahan rasa ingin sing ra entek-ntek

Klo dah gini enaknya dengerin murottal
Biar pilu dihatiku mental

Biar sendu dihatiku hilang
Bersama angan dan mimpi yang melayang
Bersama HP yang ikut-ikutan hilang
No simpati beserta sms indah dr temenq pun melayang

Kenangan indah nan pilu itu sirna seketika
HP itu meski jelek tapi begitu berharga
Yang beliin orang tua
Dikirim dari desa
Sampai ke Jakarta
Dibawa Ms Sepupuku kekantor lama
Dibungkus bersama ijazah, uang dan setrika
Tapi...hiks... kini semuanya sirna begitu saja

Pulang-pulang bukannya beri angin kebahagiaan
Tapi malah nambah-nambahin beban
Harusnya q dah ga jadi beban mereka lagi
Nggak minta2 uang lagi
Q harus bisa mandiri

Coba klo HP itu hilangnya pas ga dirumah
Masih bisa sembunyikan berita ini dari orang rumah
Tapi ku harus pandai2 ambil hikmah
Mau ga mau harus nyisihin uang buat beli HP baru
Klo ga pasti bakalan kacau
Boss marah2 coz ga bisa telp aku
Masih bisa seh tapi pakai telp kantor or lewat HP temenku
Tp ku ga enak terlalu merepotkan
Lama2 ku dikiran kelewatan
Cewek ga punya malu
Hii... q ga mau denger itu
Statusku sekarang teetebs
Sama dengan YM status
Ikhlaskan hati apapun yang terjadi
Ya.... mo gimana lagi
Ditangisi juga HP ga akan kembali
Song of the day
Sesungguhnya manusia takkan bisa
Menikmati surga
Tanpa Ikhlas dihatinya...

Awalnya ku bisa tenang
Tapi lama2 air mata keluar menggenang
Tp ku punya cara tuk hentikan
Tarik nafas panjang.....tahan.....dan lepaskan
Ulangi 3x mpe rasa sedih itu benar2 hilang sekalian
And I'll be allright

Tgl 17 ku harus berangkat
Ya... berangkat ke JKT tapi blum ada tiket
Jangankan buat beli tiket

Buat beli pulsa aja kagak ada
Sungguh keajaiban jika ku bisa
Kembali Ke Jakarta
Dan kini ku benar2 dah di Jakarta

KTP lamaku juga hilang
Buat KTP baru siang-siang
Tapi dwitnya kurang

KTP nasional emang mahal
Katanya nggak bayar
Tapi malah dipleter bayar

Foto digitalku nggak kepakai
Harus foto lagi
Foto nggak foto bayarnya sama
Akhirnya ya foto aja
Tapi ternyata.....
Nggak usah sebut jumlahnya
Kesian pegawainya
Ntar ketauan lagi
Mentang2 gw pengin KTP cepet jadi
E..e..e dia korupsi

Ups...astaghfirullah
Nggak boleh suudzan lah
Klo hati jengekel ya begitulah

Dalam kondisi yang seperti ini
Gw nggak boleh bersedih hati
Gw harus tetap optimis
Nggak boleh pesimis

Yakinkan diri jalan keluar pasti ada
Percaya akan pertolongan-Nya

Aku pada-Mu
Aku yakin akan cinta-Mu padaku
Engkau pasti mau membantuku
Engkau pasti mau menolongku
Karena do'aku yang inginkan pertolongan dan bantuan-Mu
Nyaris ga pernah berhenti aku ungkapkan pada-Mu
Semoga Engkau mengabulkan semua do'aku

Dalam kondisi seperti ini
Nggak nyangka ku bs nulis seperti ini
Mungkin tanpa alami ini
Nggak akan ada tulisan ini
Semoga dengan kuukir disini
Kenangan ini nggak akan sirna
Ku nggak nyangka Allah begitu cinta
Kok bisa ya....ha..ha..ha..
Bagi yang baca coretan ini
Dilarang ketawa ketiwi
Buat Dinda, Fani, Mimi, Mb Mei, Mb Yeni, & Alumni Pe Ce Ce
Maafin aku ye
Gw rasa coretan ini cukup berikan penjelasan pada kalian
Smoga dilain waktu ku bisa ketemu kalian

June 25, 2007

Greenhill in My Dream



Sehari setelah q membaca bukunya Dewi Yana with title "Kiat-kiat Ikhlas" Intuisi Press. Langsung ujian dari 4JJI datang. Q harus menerima dengan ikhlas. Kata Dewi"Kita harus sadar bahwa hidup adalah sebagaimana yang kita alami, terkadang kita akan menghadapi hal2 yg menyenangkan dan tidak menyenangkan atau kejadian2 yang sesuai dengan perkiraan kita maupun yang tidak kita sangka akan terjadi, hal ini sangat realistis, kita harus siap menghadapi kenyataan dengan hati lapang dan ikhlas". Harusnya q malam mingguan di puncak tetapi yg terjadi adalah tertidur di Rumah Sakit Mary. Y a q nungguin dede q lg sakit muntaber. Tergolek dengan tangan diinfus. Anak sekecil dia masih bs senyum, tertawa dalam keadaan sakit. Mana mungkin q menangis cuma krn nggak bs ke greenhill. Awalnya sih rencana ikut dlm acara family gathering bersama dede Fais n foto2 ma dia. Tapi q tetap bersama dia, berkali-kali dia terlelap dalam pelukanq. Baru pertama kali q gendong anak kecil dengan tangan diinfus. Miris n ngilu ulu hatiq. Palagi denger jeritan tangisnya saat infus dibuka hari minggu. Dan masih terlelap di pelukanq. Sampai akhinya menjerit menahan sakit dengan suara yg serak2 karena batuk. Ugh Greenhill cuma bs q bayangkan dan aku impikan. Yg tersisa hanyalah kenangan melewati lorong2 Mary, melalui kamar jenazah 5x sehari pp. Tp gpp lah q bs tau merawat anak yg lg sakit, menidurkan anak meski dg tangan diinfus, silaturahmi dengan keluarga, menikmati pertemuan yg tlah q rindukanmelihat rintihan orang kesakitan, mengingat mati ketika melewati kamar jenazah. Kata Dewi "Kita sebaiknya menyiapkan hati agar mampu menerima kenyataan apapun yg terjadi dalam hidup kita dengan tenang dan penuh kesabaran, ridho, karena segala sesuatu kejadian dalam hidup kita ini telah ditetapkan oleh 4JJI sesuai dengan kemampuan kita menerimanya, sebagaimana tersebut dlm firma 4JJI SWT: ' Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'aha' 4JJI tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya' (QS Al Baqarah 289)" 4JJI tidak akan menciptakan alam dan makhluk tapi jg menciptakan setiap peristiwa yg terjadi. Sebaiknya dalam menghadapi tiap persoalan apapun dalam hidup ini, kita menghadapinya dengan sabar, tanpa keluh kesah, tawakal rela, ikhlas, dan baik sangka terhadap 4JJI SWT serta berdo'a mohon pertolongan-Nya dan ikhtiar di jalan yg direstui-Nya, karena hanya 4JJI yg dapat mengangkat setiap kesulitan yg kita alami. Cobalah untuk ridho engan segala ketentuan takdir-Nya. Bila kita mampu untuk ridho menerima ujian-Nya yg berupa nikmat hidup. Semoga do'a ms Fai terkabul lg, sy bs mendapatkan yg lebih dari sekedar tamasya ke Puncak. Amiin. Lihatlah teman2 q friends di foto itu. Tp jangan harap ada tampangku disitu. Yg paling menyakitkan q kehilangan rasa kebersamaan dg karyawan TENC n megabadikan moment indah itu bersama dede q.