July 14, 2011

Ketika Kenikmatan Jalan Kaki Terenggut

Kamis, dua minggu yang lalu.Aku jatuh di tangga jembatan penyeberangan Seng.Penyebabnya banyak : karena lost focus, tangga licin habis hujan ditambah sandal yang kupakai tidak anti selip, karena parno dengan kondisi jembatan yang lengang dan diliatin pengemis.Sehingga aku jalan cepat-cepat. Sampai pertengahan tangga, tiba-tiba terasa ada satu tangga yang terloncati.Aku langsung terduduk.Untuk nggak guling-guling sampai tangga bawah.Alhamdulillah.

Jari kaki kiriku sakit. Kupaksa berdiri setelah lima menit.Lalu melanjutkan turun separuh tangga lagi.Tertatih naik turun bis.Sampai rumah tentu langsung diurut sendiri pakai olive oil.

Hari Jum'at maksa masuk kerja. Aku nangis melihat seorang ibu yang masuk masjid pake kruk.Dan sholat duduk di dekatku.Aku merasa Alloh memberi contoh agar aku bersyukur masih mampu jalan kaki tanpa kruk.Sabtunya juga kerja ditambah kondangan ke Tanjung Priok.Seperti orang yang tidak merasa sakit.Jadi berjalan seperti biasa.Tapi lama kelamaan berasa ada yang geser-geser di lutut.

Hari Minggu baru ke tukang urut. Karena Nihaw mengingatkan "jangan sepelekan keseleo, harus ke tukang urut, jangan diurut sendiri." Mengingat kakaknya yang pernah jatuh saat SMU, dibiarkan saja sampai akhirnya tidak mampu jalan dan harus operasi tulang.
Lututku diperban. Dan diberi secarik kertas yang berisi makanan pantangan : daging ayam, kambing, buah pisang, durian, nanas, nangka, es dan minumal beralkohol, mie dan sejenisnya.Mungkin aku terlalu memikirkan deretan makanan itu, sehingga secara berurutan aku mimpi makan pisang, es krim durian, buah durian, daging dan ayam :D.

Minggu malamnya barulah terasa sakitnya.Senin nggak masuk kerja karena lutut masih diperban.Selasa baru maksa kerja karena harus buat invoice dan surat penawaran.Hari Rabu sampai Jum'at langsung gak kerja lagi karena sendi kaki yg lain berasa ada yg geser juga.Kata tukang urut itu efek dari sendi lutut.

Mau periksa ke Dokter, barangkali perlu rongten tidak jadi.Selain karena tidak ada yang nganterin.Juga karena Bapak berpesan tidak usah ke Dokter, tidak ada hubungannya dengan Dokter.Olesin Counterpain saja dan ke tukang urut.Aku menurut.

Minggu kedua ke tukang urut, aku pertemukan dengan pasien yang kecelakaan.Tulang rusuk di sebelah kanannya lepas.Setiap diurut pasti nangis.Ya...betapa sakitnya dia.Aku yang sendi lututnya geser dikit saja bisa sampai berkaca-kaca, apalagi dia.Lalu ada seorang ibu yang dibopong masuk ke rumah tukang urut.Ada juga yang opname.Saat pulang, aku bertemu seorang gadis yang dituntun bapak ibunya berjalan.Sepertinya baru saja jatuh, karena kaki kanannya masih berdarah.Sumpah...air mataku tak terbendung.

Betapa selama ini aku kurang bersyukur, masih suka mengeluh capek karena setiap hari naik angkot pulang pergi kerja.Padahal di luar sana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung.

Alhamdulillah ya Alloh, Engkau telah memberi pelajaran penting melalui kaki keseleo. Telah membuka mata hatiku untuk senantiasa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan.

Aku berjanji dalam hati untuk tidak cepat mengeluh.Dan berhenti bilang 'haduh'.Moga aku bisa menepati janji yang kubuat untuk diriku sendiri.Karena ketika kenikmatan jalan kaki terenggut, dunia terasa sempit. Tidak mampu berjalan jauh. Ketinggalan event-event seru di PRJ, Pesta Buku dll.