August 11, 2011

Episode Nyasar di Bulan Ramadhan

Seperti biasa, alarm meraung pukul tiga pagi.Reflek tanganku menekan tombol stop.Mata sedikit terbuka lalu menutup lagi.Efek tidur kemalaman.
“Beli makan sahur yuk!” Teman sekamarku mengajak ke warung nasi langganan.
“Iya ntar aja pukul empat.Paling jam tiga belum buka,” Kita pun terlelap lagi.

Setengah lima kurang seperempat, baru bangun lagi.Pasrah tidak makan nasi.Roti, apel atau kurma juga out of stock.Aku ambil dua sendok madu lalu diseduh air hangat.

Berbekal minuman itu, aku harus pergi ke dua tempat. Ke Masjid Pondok Indah lalu ke Karang Asem.Di perjalanan, perutku bunyi berkali-kali. Tapi demi memenuhi undangan buka bersama untuk silaturahim, aku memaksa diri pergi.Dan terjadilah tragedi akibat pikun dini.

Pukul dua aku berangkat dari Pondok Indah. Naik metromini 72 menuju Blok M.Sampai di terminal, aku hanya ingat naik kopaja 19.Sebelum kopaja melaju, aku sudah tanya lewat Casablanca atau enggak.Sopirnya bilang lewat tapi harus naik angkot lagi.Nanti turun di Karet.

Saat sampai Karet, kondektur sudah teriak “KARET KARET yang KARET turun.” Aku dengar tapi diam saja.Setelah sampai masjid Bank Indonesia.Barulah aku sadar kalau sedang nyasar.

Parahnya jalan menuju Tanah Abang macet pake banget. Jadi ingat aku pernah bilang mana mungkin kakiku bisa diajak jalan sampai Tanah Abang.Ternyata Tuhan membuktikan bahwa sakit meniskus dan tidak sahur nasi bisa sampai Tanah Abang juga.
“Lho…Mbaknya mau turun di mana?”
“Jalan baru, Pak.”
“Jati Baru kan.”
“Bukan…turun Jalan baru.Gak lewat ya, Bang.”
“Lewat kok.Harusnya turun di Karet tadi.Aku dah teriak, Mbaknya diem aja.”
“Ya kan aku mau turun di Jalan Baru dekat Casablanca itu bukan turun di Karet, Pak.”
“Wah gak tau, Mbak.” Gubrak! Kondekturnya malah belagak gak tau.
“Yaudah nanti naik Koantas aja dari Tanah Abang yang jurusan Kampung Melayu.”
“Biasanya naik ini bisa turun di dekat Gedung Cyber kan Pak.”
“Ah…bukan.Mbak salah kali.Bukan naik 19 tapi P20.”
“Bener ini kok, Bang.Dulu saya naik ini bisa turun di Jalan Baru.” Ngeyel sok bener.
“Lain kali jangan pergi sendiri, Mbak.Ajak temen yang tahu jalan.Bulan puasa gini banyak copet lho….saya kan gak ngurusin Mbak aja, jadi lupa.” Aku langsung lihat seluruh penumpang. Barangkali dekat dengan pencopet.Makhlum sudah dua kali kecopetan, jadi agak-agak trauma.

Setelah melewati kemacetan, aku turun di Blok A Tanah Abang. Karena kopaja
mogok di dekat blokA.Sempat clingak-clinguk sendirian cari koantas, tapi gak kelihatan.Aku berjalan meyusuri arus angkutan umum.
“Bu, bis koantas bima jurusan Kampung Melayu lewat sini gak?” Ibu itu mengangguk.
“Oh iya Mbak, kalo hari Sabtu. Bis itu libur.” Tambah anak di sebelah Ibu.Aku panik.Mana sudah pukul empat. Undangan buka bersama kan pukul empat.

Akhirnya aku lihat mikrolet jurusan Karet.Aku naik aja gak peduli sampai atau enggak.
“Yak, habis sini.” Penumpang turun semua.Aku panik lagi.
“Gak sampai Karet ya, Bang? Saya mau ke Karang Asem Kuningan.”
“Ooo…yaudah jangan turun dulu.Nanti naik mikrolet lagi.”
“Uang tinggal sepuluh ribu disuruh naik Mikrolet lagi.”Gumamku dalam hati.
Syukur mikrolet 44 memang lewat Jalan Baru.Berakhirlah episode nyasar bulan Ramadhan.

Sampai di lokasi temanku nanya “Kok bisa sampai Tanah Abang sih, emang kamu naik apa?”
“Naik kopaja 19.”
“Haha…harusnya naik kopaja 66.Bukannya kamu pernah ke sini.Kok bisa nyasar sih?”
“Oh iya ya.Aku lupa hehe….” Sambil cari-cari tutup muka karena malu.
Begitulah penderita pikun dini beraksi.Meskipun sudah tahu lokasi, tapi masih nyasar lagi.

Lapar dan dahaga pun terbayar dengan sup buah, kolak, kue, kurma, dan bakso.Sungguh buka bersama yang tidak akan terlupakan.Bisa silaturahim dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu.

August 01, 2011

Cara Insert File Word ke Ms. Excel 2007

“Kalo mau tanya tentang Office, sama Mimin dong.” Begitu saran Pak E pada Pak D. Tanpa nunggu lama-lama Pak D langsung menghampiriku. Membuka satu file .xlsx yang beberapa sheet sudah di insert file .docx oleh customer. Bagaimana cara insert file word, ketika dikirim via email bisa diterima oleh penerima email tentunya. Sementara kalau kita insert- hyperlink, mereka tak bisa mengakses data kita karena beda hard disk.

Saya yang sebenarnya nggak lihai-lihai amat dengan Office 2007, sempat bilang “waduh, yang ini saya belum pernah coba.” Tentunya bukan karena menyerah, bukan Mimin namanya kalau nggak utak-atik dulu. Malu juga kalau nggak bisa, apalagi Pak E sudah propose saya bisa. Bermodal satu kata BISA ternyata benar-benar bisa. Mau tau caranya?

Let’s check this out!

Buka file excel. Pilih insert di menu bar, lalu klik object. Browse file yang akan di insert. Lihat gambar dibawah ini.




Pilih display link atau icon lalu klik OK. Udah deh jadi. Kalau kita double klik icon word itu, bisa buka file word yang dimaksud secara otomatis. Jadi kalau kita ingin menggabungkan 2 file excel & word (atau file apa saja) di Ms. Excel, tidak susah2 buat ulang file yang sudah kita buat sebelumnya.

Mudah bukan cara membuatnya :D. Hasilnya seperti di bawah ini.



Selamat mencoba.




Cara Mengemas Konflik Cerita

Jadi ceritanya per hari ini minehaway.com bakal tenggelam.Mau diperpanjang pikir-pikir dulu.Soalnya saya kewalahan posting.Selain itu saya juga harus urus min-shop.com.Ikhlasin ajalah kalau hilang hiks hiks...

Resume Materi “Mengemas Konflik” tanggal 18-04-2010
Pemateri : Zaenal Radar .T.
Ditulis Oleh : Mimin HW

Saya merasa beruntung bisa ketemu pemateri ini. Kocak abis! Kalo inget cerita kutil yang gokil. Saya suka tertawa sendiri bwhehehe…bwahaha…bwihihi…STOP!
Suruh resume kok malah ketawa ketiwi. Serius dong! Tapi catatanku ketinggalan di kos :D. Untung dah dicatat dalam memori otak dan diingat dalam hati.

Pertemuan yang seharusnya terlewatkan, ternyata masih bisa saya ikuti. Thanks God.
Let’s check this out!

Buat yang menulis untuk diri-sendiri, silakan cuap-cuap sesukanya dan gak perlu belajar teori nulis. Buat yang menulis untuk orang lain, perhatikan hal-hal berikut ini :

Seorang penulis dituntut untuk memiliki sudut pandang (point of view) yang berbeda saat melihat, membaca, menonton sesuatu. Pengarang harus berbeda dengan orang lain. Unik.

Jangan terlalu berpatokan dengan teori. Menulislah sebebas-bebasnya. Biarkan mengalir saja. Kalau mengalami block writing, berhenti dulu. Saat pikiran tenang, coba dibaca lagi, direvisi dan coba menambahkan subplot. Percaya pada Tuhan, bahwa kita bisa menyelesaikannya. Sudah ada milyaran cerita berserakan di dunia ini (dalam kitab-kitab berbahasa Arab). Pandai-pandailah menangkapnya.

Pohon konflik (conflict mapping / scene plot) diperlukan jika cerita yang kita buat multikonflik. Digunakan sebagai alat bantu saja. Konflik-konflik tersebut harus bermuara pada satu ending yang menarik. Bagi pemateri tidak perlu menggunakan pohon konflik. Baginya konflik adalah bagaimana orang yang melihat itu menyukai, tertarik lalu tersenyum.

Konflik yang kita buat harus sesuai logika. Tidak ada patokan meletakkan konflik di awal, tengah atau akhir cerita. Yang penting disukai pembaca.

Cerita yang baik adalah cerita yang nyambung (continuity)

Porsi dialog dan deskripsi dalam cerita tak selalu harus seimbang porsinya. Terbukti dengan cerpen “Cemburu” karya Zaenal Radar .T. bisa dimuat media cetak meskipun porsi dialognya lebih banyak. Begitu pula dengan larangan jangan terlalu banyak konflik dalam cerpen. Bisa dipatahkan dengan membuat cerita multikonflik.

Nulis itu melawan kemalasan. Kalau mau sukses nulis secara membabi buta. Moga saja bisa saingan sama babi *eh…salah. Menulis tidak cukup menulis saja tapi harus berfikir. Pesan terakhir dari Mas Zaenal adalah banyak-banyak membaca, menulis, menonton. Kebanyakan penulis itu tergesa-gesa. Untuk hasil yang terbaik jangan tergesa-gesa. Nikmati prosesnya.