October 28, 2011

Resensi Buku Dear Love_Mengenal Cinta Melalui Cerita



Judul : Dear Love
menghubungi cinta-menghubungkan cinta-hubungan cinta
111 tulisan tentang cinta
Penerbit : Hasfa Publishing
ISBN : 978-602-98386-7-1
Tebal : 227hlm.
Harga : Rp. 49.000

Jika kalian masih bertanya-tanya arti cinta, maka Anda butuh buku ‘Dear Love’. Buku tersebut akan menjawabnya melalui 111 cerita cinta. Jika kalian suka baca cerita cinta, maka buku ini cocok untuk Anda. Ditulis oleh 111 penulis yang lolos seleksi lomba yang diadakan Hasfa Publisher.

Sebelum mulai ceritanya, kita disambut kata pengantar yang cukup menyentuh, membuat kita mengangguk beberapa kali.
Derajat cinta sejajar dengan nyawa dan iman. Saling mengisi saling memberi arti bagi hidup dan kehidupan dunia.Ketika ketiganya bersinergi maka hasilnya adalah sebuah cahaya.Cahaya Ilahiah. Halaman 3.

Tema dalam buku Dear Love sebagian besar tentang perjodohan dilengkapi dengan flash fiction tentang perpisahan. Kita akan menemukan mutiara cinta yang memisahkan kedua tema itu.
Cinta itu hitam. Bukan pink.Ketika tujuh warna pelangi itu bersatu akan menjadi hitam. Dan hitam itu menyerah cahaya secara maksimal,cahaya sumber kehidupan.Sumber segala warna. Halaman 8.
Cinta identik dengan warna merah jambu. Padahal dalam cinta memang banyak warna. Melebihi jumlah warna pelangi.
Cinta itu bulat. Bukan berbentuk hati. Bulat itu tidak kurang atau lebih. Dia hanya 360 derajat. Jika lebih atau kurang satu derajat saja, dia tidaklah bulat. Dan itu bukan cinta. Halaman 174.
Dalam cinta itu hendaknya diisi unsur-unsur baik. Seperti mengasihi, menyayangi, kejujuran, pengertian, kesetiaan. Jika dalam cinta ada kata menyakiti atau tersakiti, berarti derajat cinta berkurang. Jika berkurang, berarti itu bukan cinta.

Di antara cerita mengharukan, kutemukan satu cerita menggelitik. Judulnya’Jodoh Salah Alamat’ karya Inggar Saputra. Dodi bingung karena persiapan nikah tinggal satu hari. Sampai dia sudah mengenakan baju pengantin dan akan menikah sebelum waktunya. Dodi dan keluarganya mengira calon istrinya telah meninggal. Ternyata polisi salah kirim mayat :D.

Dua cerita dengan tokoh utama ayam dan semut juga membuatku tersenyum. Judulnya ‘Jagoanku Sayang, Jagoanku Malang’ karya Bayu Insani. Menceritakan jago ayam yang sering menang bertanding. Majikannya jadi makmur. Si Jagoan dikurung karena kakinya patah, sehingga dia merasa tidak disayang lagi. Rupanya dia salah sangka, majikannya justru bilang sayang dan mengizinkan dia menjemput jodohnya.

Dengan membaca ‘Hikayat Takdir’ kita bisa memahami kehidupan semut. Bahwa semut juga tidak mau dipoligami. Buktinya ada dalam petikan dialog semut berikut ini : “Andai aku bisa memilih,” keluhku, “Memilihmu seorang…” halaman 66.
Dua karya yang menurutku unik adalah ‘Blue Star’ karya Mimin HaWay dan ‘Matematika’ karya Dwi Sekarang Mah. Cerita mengalir seperti ‘Dialog Dua Layar’ karya Asma Nadia. Jodoh tidak pernah tertukar. Kalau sudah jodoh, apapun hambatannya pasti berakhir di pelaminan. Matematika mengajak kita untuk mengukur kapasitas waktu dengan kasih sayang. Kutemukan kegelisahan dalam cerita karena tidak kunjung menemukan jawaban akurat. Karena memang cinta tidak perlu dihitung.

De Javu karya Ikal Hidayat Noor merupakan flash fiction dengan diksi bagus. Kutemukan kegelisahan dan kegundahan yang begitu dalam. Karena ketidakmampuan melepaskan bayangan orang yang dicintai. Dan masih banyak cerita keren lainnya.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan buku ini. Beberapa kali kutemukan typo dan kesalahan penggunaan tanda baca. Dan kesalahan seperti itu cukup mengganggu pembaca. Ada kesalahan yang cukup fatal dalam cerita ‘Kupinang Kau Dengan Syahadat’.Kata message ditulis massage. Jadi lucu jika massage yang artinya pijat masuk dalam kalimat ‘Itu adalah massage yang Bapak kirim ….’ Tapi kesalahan kecil menjadi tidak berarti jika cerita padat berisi dan menarik dewan juri.