August 08, 2017

Efek Samping Kemoterapi

Demi mengenang alm. pakde yang sakit tumor usus, maka kutuliskan ini agar Sahabat lebih berhati-hati membuat keputusan. Beberapa hari sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir, saya masih dikaruniai kesempatan menjenguknya. Saya kaget melihat tubuhnya yang makin kurus pasca operasi tumor. Tapi beliau sudah kelihatan segar, sudah mampu berdiri tegak dan makan sendiri.

Beliau cerita tentang efek samping kemoterapi. Tiap selesai kemo, tubuhnya terasa gatal panas. Gatalnya tuh gak biasa. Bila digaruk malah bikin kulit memerah lalu gosong.  Meskipun sudah dikasih obat alergi, tak mempan ngilangin rasa gatalnya. Mulut terasa pahit, sariawan memenuhi mulutnya. 

"Sebenere aku wegah kemo. Lha piye dikon Dokter kemo ping 12 yo manut wae." katanya pasrah. Aku cuma diam gak tau mau ngomong apa.

Beberapa hari setelah jenguk Pakde, saya beli susu kambing ke klinik herbal Mba Ridha langgananku. Seperti biasa Ibunya Mba Ridha suka menceritakan pengalaman hidupnya. Dia cerita tetangganya meninggal pasca kemo, padahal sebelumnya kelihatan masih sehat. Lalu cerita punya pasien yang sakit kanker payudara. Dia takut kemo jadi dibekam rutin seminggu 2x serta dibantu herbal buat bersihin sel kanker dari dalam. Katanya kondisinya makin hari makin sehat. 

Lalu saya cerita kalau Pakde saya lagi menjalani kemoterapi. Karena gak enak sama saya, Ibunya Mba Ridha malah minta maaf. Karena efek samping itulah, sebaiknya gak usah kemo. In syaa Allaah masih ada banyak cara buat bersihin sel kanker. Salah satunya dengan terapi Al Qur'an. Telah terbukti sel kanker makin mengecil ketika penderitanya membaca atau dibacakan Al Qur'an.

Saya baru niat jenguk Pakde lagi dan mau menyampaikan pesan Ibunya Mba Ridha. Tapi sudah telat karena pasca kemo terakhir, Pakde muntah terus. Sampai opname lagi, karena harus diselang agar makanan bisa masuk. Makin hari makin kritis karena ususnya lengket, jadi makanan tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar. Saya baru ngajak suami jenguk lagi, ternyata Ibuk ngabarin kalau Pakde sudah tiada hiks....Moga khusnul khatimah.Aamiin

Selain cerita sedih di atas, saya juga punya Saudara yang dikemo pasca operasi kanker payudara. Rambutnya makin hari makin tipis. Tapi sampai sekarang masih dikaruniai umur panjang. Malah suaminya yang meninggal duluan. Intinya kalau belum saatnya malaikat Izrail mencabut nyawa, mau dikemo mau enggak ya tetap hidup. Begitu pula sebaliknya.


#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia

5 comments:

  1. Masya Allah, kemoterapi banyak efeknya ke tubuh ya kak..
    Syafahullah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Ukhti Aisyah. Allahumma aamiin. Jazakillah khair.

      Delete
  2. astagfirullah Mbak kalimat penutupnya ngeri banget, mau dikemo mau ga ya tetep ga ngaruh ke kematian??!! ya memang benar bahwa kematian itu ga ada yang bisa memajukan atau memundurkan barang 1detik pun. tapi saya kok gemas ya sama cerita di atas yg hanya berdasar katanya, dan katanya. padahal kalau ngomongin obat, kesehatan itu musti pakai data. bahkan efek samping kemo pun asa datanya obat A mual sekian persen, obat B rambut rontok sekian persen, dan kesembuhan juga tergantung stadium kankernya, jenis kankernya dll, banyak faktornya, bukan hanya dikemo atau tidak.

    ReplyDelete
  3. https://zulliesikawati.wordpress.com/2015/09/27/jangan-takut-jika-harus-kemoterapi/

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete