October 16, 2013

Cara Cerdas Hadapi Persaingan Bisnis



Dalam menghadapi persaingan bisnis, seorang entrepreneur harus cerdas.  Senantiasa berpikir dan bertindak cerdas.  Selain itu entrepreneur harus memiliki kreativitas tinggi.  Sehingga bisa menemukan cara-cara cerdas menghadapi persaingan.
Sebagian entrepreneur menghalalkan segala cara untuk mematikan bisnis pesaing.  Mulai dari memperburuk citra pesaing,  menyebarkan isu-isu yang mengancam bisnis pesaing, bahkan ada yang menebarkan fitnah.   Tentu saja itu cara-cara yang justru merendahkan harga diri.

Beberapa entrepreneur justru menurunkan harga untuk menghadapi persaingan.  Cara ini terkadang cukup efektif.  Tapi berakibat buruk terhadap kondisi keuangan perusahaan.  Karena dengan mengurangi margin keuntungan, berarti mengurangi pemasukan.   Dengan berkurangnya pemasukan, berarti harus siap menekan pengeluaran.  Menurunkan harga jadi pilihan terakhir dalam menghadapi persaingan bisnis.

Sebelum menemukan cara menghadapi persaingan, kita perlu mengetahui penyebab bisnis gagal bersaing. Ada 6 penyebab bisnis gagal bersaing.  Yang pertama karena lamban merespon perubahan konsumen atau pun merespon pergerakan pesaing.  Kedua, bisnis tanpa inovasi .  Pebisnis tidak pernah memperbaiki kualitas produk dan layanan.  Ketiga, tidak tahu keinginan konsumen sehingga produk tidak bisa diterima. Penyebab keempat yakni tidak punya tim yang ahli.  Kelima, tidak konsisten melakukan promosi.  Penyebab keenam tidak belajar dari kesalahan sehingga bisnis stagnan.

Setelah mengetahui keenam penyebab tersebut, maka kita akan tahu bagaimana cara menghadapi pesaing.  Yakni dengan membalik keenam poin tersebut.  Kita hendaknya bergerak cepat dalam merespon perubahan konsumen.  Lakukan inovasi tiada henti.  Senantiasa memperbaiki kualitas produk dan layanan.  Serta menambah produk baru.  Buat produk atau jasa yang tidak bisa dibuat oleh pesaing.  

Mencoba mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen.  Lalu penuhi keinginan dan kebutuhannya.  Cari tahu masalah pelanggan, lalu kasih solusinya.
Bentuk tim yang solid dan ahli.  Upayakan konsisten melakukan promosi.  Yang terakhir belajar dari kesalahan dan berupaya tidak mengulanginya lagi.

Misalnya, ada yang jual nasi goreng di sebelah warung kita.  Apa yang kita lakukan? Dibiarkan saja atau mengusirnya.  Menurut Bapak Ato Sunarto –salah satu pengusaha di TDA Bekasi- sebaiknya dibiarkan saja.  Kita tidak perlu buang-buang energi untuk memikirkan cara mematikan bisnis pesaing.   

Yang perlu kita pikirkan yakni bagaimana memperbarui desain bisnis.   Apabila pesaing meniru desain bisnis kita, hendaknya segera desain ulang.  Desain baru hendaknya tidak mudah ditiru. Untuk membuat desain bisnis yang handal, kita membutuhkan tools yang handal pula.  

Rata-rata seorang entrepreneur memilih Business model canvas.  Akan tetapi ada yang lebih handal yakni Business Hijrah Tools dari @HijrahCoach.  Karena Business Hijrah Tools menggabungkan beberapa elemen penting menjadi satu tools yang handal.

Elemen pertama yakni customer. Kenali siapa target pelanggan kita. Bayangkan secara detail calon pelanggan kita dan temukan ceruk pelanggan. Pikirkan bagaimana Anda bisa memenangkan hati pelanggan.  Kenali  jenis potensi revenue.  Apakah revenue bulanan, per project, per instalasi atau add-on.

Elemen kedua yakni Delivery.  Pikirkan apa tipe channel  Anda.  Tipe Channel yang dimaksud seperti website, toko, call center.  Tentukan bagaimana cara memberikan layanan terbaik dan garansi pada pelanggan. Tentukan biaya pengiriman produk.

Elemen ketiga yakni Produk.  Tentukan siapa yang membuat produk, siapa yang bertanggung jawab promosi dan menjual produk.  Ketahui biaya produksi dan layanan, biaya promosi dan pemasaran.  Agar kita bisa tentukan berapa margin keuntungan.

Yang keempat yakni Elemen Infrastruktur.  Tentukan siapa orang yang terlibat dalam departemen.  Siapa tim internal dan eksternal.  Ketahui siapa saja key partner kita.  Pikirkan apa visi bisnis dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnis.  Buat rencana aktivitas yang mendukung tercapainya target.

Dalam menghadapi persaingan, kita hendaknya belajar dari entrepreneur  sukses.  Misalnya, Ciputra sang Maestro Real Estate Indonesia.  Ciputra mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen. Bagi Ciputra, fasilitas merupakan unsur ketiga dari sepuluh faktor yang menentukan kepuasan pelanggan.  Konsumen harus dipuaskan dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial selengkapnya. 

Cara menghadapi peraingan bisnis dengan menaikkan harga dengan menambah value. Misalnya jual buku dengan harga seratus ribu dengan tanda tangan penulis dan ditambah CD motivasi atau lagu.  Atau dengan menambah bonus training gratis senilai sekian juta.  Dengan memberikan hadiah pada pelanggan, akan menimbulkan kedekatan sosial. 

Cara yang paling cerdas untuk menghadapi persaingan bisnis yakni yakin bahwa rezeki Allah tidak akan tertukar.  Jadi apapun upaya pesaing untuk mematikan bisnis kita, tidak memberi efek apa-apa apabila kita mendekat pada Sang Pemberi Rezeki.

Referensi :
Business Hijrah Tools by @HijrahCoach
Modulpengusaha.com
Properti Indonesia