December 27, 2010

Resensi Film Dalam Mihrab Cinta_Menyembuhkan Rasa Penasaran

Rasa penasaranku tumbuh sejak baca buku 'Dalam Mihrab Cinta' versi novelet. Ditambah mau nonton gak jadi-jadi. Jadilah rasa penasaran semakin menjadi-jadi :D.

Setelah ajak teman sana sini, akhirnya saya bisa nonton kemarin (Senin, 27 Desember 2011) di 21 BlokM Square. Karena saya suka film ini, jadi hanya hal positif yang saya tulis. Jangan komplain plis!

Film langsung dibuka dengan konflik pencurian di Pesantren. Samsul Hadi (Dude) difitnah telah mencuri uang Burhan. Tanpa melakukan tabayun, pihak pesantren menghukum Samsul. Dan menggunduli rambutnya. Sumpah Dude jadi jeleks pake bangets wkwkwkwk....*Piss Dude. Apalagi wajah dia di koran itu. Seisi teater dua tertawa demi melihat tampang Dude Herlino.

Dude terpaksa mencopet karena lapar dan lepas kontrol. Begitulah jika iman kita sedang turun. Setan berbisik agar kita berbuat buruk. Imbalannya tentulah penjara. Di Penjara itu, Samsul Hadi bertemu penjahat kelas kakap. Dia diajari bagaimana jadi pencopet yang gak tanggung tanggung. Percakapan di penjara itu cukup menggelikan, sekali lagi terdengar suara tawa mereka. Nadia (adik Samsul Hadi) menengok ke penjara untuk memastikan apakah benar orang di koran itu adalah kakaknya. Samsul minta Nadia segera membebaskannya.

Setelah bebas dari penjara, Samsul tidak berhenti mencopet. Bahkan semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya ia mencopet dompet Syilvie (Asmirandah) yang ternyata sudah dipinang Burhan. Samsul mencari alamat rumah Syilvie. Kebetulan satpam di perumahan bilang kalau ada yang membutuhkan guru ngaji privat untuk anaknya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Samsul melamar jadi guru ngaji, sekaligus mendekati keluarga Syilvi. Rencana-rencana Samsul berjalan lancar, karena ayah Syilvi sering sholat berjamaah di masjid perumahan.

Samsul juga diundang oleh EduTV untuk jadi penceramah. Meski Syilvi sempat kecewa karena sudah tahu bahwa Samsul Hadi lah pencopet dompetnya, tapi Syilvi tersentuh juga saat melihat Samsul ceramah. Sehingga orang tuanya datang meminta Samsul meng-khitbah putrinya. Zizi (Meyda Safira) mendengar percakapan mereka, Zizi sedih mendengar orang yang diharapkan menjadi suaminya itu akan menikah dengan wanita lain. Samsul sholat istikharah, mengingat Ibunya cenderung ke Zizi. Syilvi atau Zizi kah yang akan jadi pendamping hidup Samsul Hadi. Sembuhkan rasa penasaranmu dengan menonton sendiri hihi....

Pesan Moral yang saya tangkap :


1. Ketika Alloh berkehendak, tidak satupun manusia bisa merubahnya (perhatikan detail per adegannya sendiri yak!)
2. Iman itu harus diperkuat diperkuat lagi terus menerus agar bisa mengontrol kita dari perbuatan keji dan mungkar.
3. Orang yang berbuat jahat pasti akan dapat balasan dari Alloh baik secara langsung di dunia maupun ditunda sampai akhirat.
4. Don't judge a book by a cover, pencopet bisa dipanggil Ustadz hanya dengan menggunakan peci. Santri dianggap baik padahal pencuri dan playboy. Sebaiknya kenali seseorang dengan baik, tidak hanya yang tampak di luar tapi telaah lebih dalam lagi.


Dan tentu saja masih banyak pesan moral lainnya.
Ada lagi alasan kenapa saya suka sekali dengan film ini, karena view nya indah (ada hamparan langit bersih dihiasi awan putih, senja merona dengan cantiknya) dua lukisan alam yang saya suka, kecelakaan yang dikemas apik sehingga kelihatan softly, backsound & soundtrack nya muantabslah.

December 20, 2010

Belajar Dari Tukang Urut

Hari Minggu kemarin, saya bertemu tukang urut di bis 74. Sebut saja Bu Diah. Awalnya kami ngobrol dikit tentang pengamen yang masuk bis berkali-kali.
Lama-lama Bu Diah cerita banyak tentang aktivitasnya, keluarganya. Sempat membuat saya kaget.

Dia pulang dari Jatinegara. Ada lima orang yang minta diurut di sana. Sasarannya orang hamil tujuh bulan, orang melahirkan, orang kecapekan, sunatan juga.
Dulunya dia bidan, tapi lama-lama tidak suka terkekang dengan jam kerja bidan. Dia memutuskan untuk kerja di rumah.
Berawal dari urut tetangganya, lalu tetangganya kasih info ke sanak family. Jadi Bu Diah makin banyak yang manggil.
Kemarin lima orang di Jatinegara lanjut di daerah Rempoa dua orang. Hari ini sudah ada lima orang yang booking di Cibubur.

Tawaran kerja di mall dengan gaji dua juta, ia tolak. Apalagi tawaran praktek di Rumah Sakit dengan gaji satu juta tiga ratus ribu. Tentu saja dia tidak mau.
Lebih suka kerja sendiri, lebih bebas. Apalagi suaminya menderita maag akut. Jadi butuh perawatan ekstra.
Meski tidak dinafkahi suaminya, dia tetap setia. Kadang hanya dikasih uang sepuluh ribu rupiah. Itupun tidak pasti setiap bulannya.

Tarif urut per orang seratus ribu rupiah. Sehari dapat lima orang saja sudah lima ratus ribu.
Silakan hitung sendiri berapa penghasilannya per Minggu per Bulan. Penghasilanku kalah dengan Bu Diah :D
Bu Diah mengaku setiap hari pasti ada yang minta diurut. Dari penghasilan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Anaknya lima, yang empat sudah berkeluarga semua. Tinggal satu orang yang baru mau masuk kuliah.

"Kita kayak saudara aja, Neng." Bu Diah menutup ceritanya dengan kata-kata yang membuat saya terharu.
Saya minta no HPnya. Biar bisa bertemu lagi suatu saat nanti.

Satu yang membuat saya salut, Bu Diah tetap istiqomah memakai jilbabnya meski ada tawaran menggiurkan yang harus lepas jilbab.

Pesan yang saya ambil :
Kebebasan itu mahal harganya, tidak bisa ditebus dengan uang berapapun jumlahnya.
Karena kita punya hak penuh untuk mengatur hidup ini, tanpa tekanan dari atasan.

November 11, 2010

Lomba Bikin Logo Min Shop

Min Shop memang baru seumur jagung, masih berproses layaknya kepompong hingga menjadi kupu-kupu yang indah.

Nggak cuman jualan buku, tapi juga jual jilbab, gamis, bross, tas dan gantungan baju dari kayu jati.


Buat kalian yang lihai bikin logo, saya tantang untuk adu kreativitas bikin logo Min Shop.

Diharapkan logonya mewakili Min Shop. Misalnya huruf M yang dibentuk menyerupai kupu-kupu dan wajib memuat kata Min Shop.Tema bebas. Boleh pakai software pembuat logo apa saja. Yang penting formatnya jpg,jpeg.


Waktu perlombaan : Mulai tanggal 26 Oktober - 31 Desember 2010 (akan diperpanjang jika peserta tidak menghasilkan logo yang diinginkan). Pengumuman 11 Januari 2011 (akan diperpanjang juga jika peserta tidak menghasilkan logo yang diinginkan).


Persyaratan :

1. Peserta lomba adalah pelanggan Min Shop (minimal pernah beli satu kali). Bagi yang belum jadi pelanggan bisa membeli selama durasi lomba. Dan untuk umum.
2. Add FB Min Shop (minsstore@gmail.com)
3. Share pengumuman ini di notes FB, lalu tag FB Min Shop dan 25 teman lainnya.
4. Logo yang dilombakan kirim ke email minsstore@gmail.com dan diupload di FB masing-masing, jangan lupa tag FB Min Shop dan 25 teman :). Sertakan Biodata singkat.
5. Logo yang terpilih menjadi hak Min Shop. Dan akan digunakan sebagai logo website, foto profil dan keperluan Min Shop lainnya.


Hadiah :


1. Pemenang pertama akan mendapatkan paket training CCNA dari http://id-networkers.com/
2. Pemenang kedua akan mendapatkan beasiswa kursus membuat manga/komik senilai 300.000 dari Rumah Pena (085643376193)
3. Paket buku senilai Rp. 150.000 untuk tiga logo favorit (persembahan dari Leutika Publisher)


Hadiah akan bertambah jika ada tambahan sponsor.


Pada kesempatani ini, saya tawarkan pada Anda semua yang ingin jadi sponsor lomba ini.

Bisa menghubungi Min Shop di 0815 8661 6875

October 30, 2010

Ada Pesta di Tengah Bencana

Pesta Blogger 2010 mengalami dilema, saat harus berpsata ria merayakan keberagaman. Antara bergembira atau berduka cita. Mengingat saudara kita di Mentawai, Wasior dan Merapi sedang menderita.

Akan tetapi PB 2010 sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tak mungkin dibatalkan begitu saja. Karena menyangkut banyak pihak. Beberapa peserta mendadak membatalkan kehadirannya demi Merapi. Salut dah.

Pesta Blogger kali ini memang terasa aneh. Mau senang-senang tapi tertahan. Saya kurang semangat berangkat, sehingga datang telat. Mentang-mentang dah dapat tiket gratis dari Loenpia.net, santai banget. Sebelum berangkat harus setrika baju, ngeringin rambut, masuk-masukin buku yang mau dijual. Naik kopaja P 20 lama pula. Lewatlah opening ceremony.

Sampai di kawasan Epicentrum sempat bertemu jalan buntu. Untung tidak sendirian, tapi bersama Lina yang baru saja kenalan di Kopaja. Setelah telepon Hary, baru tahu tempatnya di mall merah Epicentrum Walk. Masuk dan clingak-clinguk cari booth Loenpia tapi gak nemu juga. Akhirnya saya lihat Didut, Yudi dan Sofyan.

Tidak ada oleh-oleh selain goodie bag keren. Soalnya saya jaga stand. Tidak ikut breakout session. Sempat mengikuti talk show tentang kematian ibu bersama Artika Sari Devi. Tapi tidak konsentrasi sehingga tak ada yang tersisa di memori otak :D. Sempat main ke booth Microsoft dan dapat pencerahan tentang windows live, software enam tujuh (kayaknya ini salah deh) untuk android.

Foto-foto tak kumpulin di http://www.facebook.com/album.php?id=1115147894&aid=2087623

September 28, 2010

Bisnis Kelapa Muda

Mudik lebaran cukup berkesan. Tapi justru kesan tak akan saya ceritakan di sini. Soalnya naskah tentang itu sudah dikirim ke indie publishing.

Sempat bantuin Ibu jual es kelapa muda. Alhamdulillah ramai pembeli. Cuman saya nggak bisa cepat bungkusnya. Makhlum baru belajar. Nggak bisa buka kelapa muda. Paling cuman ngerok (bahasa yg pas apa ya) daging kelapa muda.

Omzet penjualan kelapa muda juga meningkat berlipa-lipat. Mungkin faktor cuaca yang panas, jadi es degan laris manis. Dua kali Bapakku diwawancara wartawan. Pertama dari Jawa Pos dan yang kedua dari Kompas. Sebagai anaknya, saya turut bangga. Sayang foto artikel di Jawa Pos dihapus Bapakku. Nggak tahu maksudnya mau dipamerkan di sini hihi...

Biasanya pembeli berkurang saat hujan. Sebagai pengimbang, Ibu jual petis tangkar dan empek-empek Palembang. Biasanya orang kedinginan suka makan yang hangat-hangat kan. Alhamdulillah saya melihat sendiri, petis satu panci penuh habis sebelum sore hari. Sehingga Ibu musti bikin lagi.

Namun ada yang saya risaukan. Warung es degan kami masih jauh dari tempat standar warung. Alasnya masih tanah, atapnya seng seadanya (ditempel-tempel) pula. Begitu juga dengan dindingnya masih pakai papan ala kadarnya. Itupun numpang di halaman rumah tetangga yang di pinggir jalan. Bayar sewanya ringan, sesuai hasil harian. Pernah pernghasilan sehari sampai 600.000. Tapi pernah nggak sampai 100.000. Namanya juga rezeki ALLAH yang ngatur ya. Harapannya ada dermawan/investor/pengusaha yang mau bantu Ibu.

Kebutuhannya antara lain :
Pembelian tanah berukuran 2 x 2 m (Saya nggak tahu harganya)
Bahan bangunan seperti pasir, semen, batu bata, ubin, genteng dll
Kulkas (Karena kadang ada degan yang tersisa dititipkan ke tetangga)

Begitu pula dengan Bapak. Beliau sering kekurangan modal. Setiap mau ambil kelapa muda satu truk, hendaknya ada uang sekitar 5.000.000. Sedangkan Bapak tak pernah pegang uang segitu setiap harinya. Jadi selama ini hanya mengandalkan kebaikan pemasok degan saja. Beberapa kali timbul cekcok.

*cari-cari tombol upload gambar, gak nemu2 TT*

August 06, 2010

Diary Milad Sekolah Kehidupan_Belajar Sabar

Kalau Pak Sinang berpesan "jangan tengok ke belakang", saya justru ingin sekali lagi menengok ke belakang. Karena ada hal manis di belakang sana yang belum saya catat dan bagikan ke teman-teman. Ada banyak pelajaran, salah satunya belajar sabar.

Belajar Sabar part I
Setelah berhasil cabut dari kantor jam 15.00 WIB, saya siap-siap berangkat. Target keluar rumah pukul 15.30 ternyata meleset. Saya jalan setengah berlari menuju jalan besar. Bis 74 yang saya tunggu tak kunjung lewat sampai jam empat. Sampai di Blok M antri beli tiket busway. Tetap nekad naik busway meskipun Nihaw sudah wanti-wanti jangan naik busway. Seperti biasa antrian naik busway panjang banget. Udah gitu busway kosong melenggang berkali-kali dihadapan kami yang berdiri antri. Inilah pelajaran sabar dimulai. Pukul 16.30 barulah saya bisa naik busway. Padahal pesan Nihaw, maksimal pukul 17.30 harus sudah sampai Stasiun Kota. Halte demi halte terlewati. Pukul 17.28 busway berhenti lama sekali. Ternyata lampu merah menyala. Ada perasaan lega saat terlihat museum bank Mandiri. Tepat pukul 17.33 saya sampai di Stasiun Kota. Itu pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Stasiun Kota. Berjalan cepat-cepat mengikuti arus manusia menuju stasiun. Saya pun sampai di jalur delapan. Dan tidak ketinggalan kereta. Alhamdulillah...

Untuk sementara waktu kami duduk di tempat duduk yang kosong. Karena tidak kebagian tempat duduk meskipun Nihaw berjuang untuk mendapatkannya. Tahu kabar bahwa Pak Jonru dan Mas Epri, kita pindah ke gerbong satu. Duduk di kursi Pak Jonru dan Mas Epri hihi... Dulu saya berkali-kali niat bertemu Pak Jonru dan Mas Epri. Dan ternyata Allah mempertemukan kami dengan cara yang semanis ini di Stasiun Senen. Akhirnya dengan santai Pak Jonru berbagi biskuit dan sedikit ilmu fotografi. Begitu pula Mas Epri, berbagi pengalaman EO, ngobrolin tentang sastra. Alhamdulillah dapat ilmu gratis plus bisa foto bareng narsis :).

Belajar Sabar Part II
Entah siapa yang memesan tempat duduk dekat Pak Jonru, kami tidak tahu. Yang jelas sampai di Cirebon pun tidak ada orang yang mengusir kami. Alhamdulillah lagi jadi orang yang beruntung dapat tempat duduk. Belajar sabar dimulai lagi saat kita sampai di Pekalongan. Mendadak kereta berhenti lama sekali. Dari pukul 24.00 sampai kami keluar (menukar tiket) sekitar pukul 02.00. Mas Epri antri menukarkan tiket dengan uang cashback untuk kami (makasih Mas).

Ada satu keluarga (Ayah Ibu, anak dan dua orang cucu). Mereka memberi pelajaran berharga bagi kami. Seorang Ibu yang sabar menghadapi anaknya yang nangis karena tangannya terjepit. Tak keluar keluh kesah, apalagi amarah. Ditambah dengan kejadian rel kereta anjlok yang mengharuskan mereka membawa barang bawaan yang banyak. Uluran tangan dari kami yg ingin membantu ditolaknya dengan halus. Pelajaran yg saya petik "jangan merepotkan orang". Mereka pun bergabung dengan trio backpacker untuk melanjutkan perjalanan.

Kalau yang lain bangun dini hari untuk sholat malam. Kita justru menunggu bis jurusan Surabaya atau Semarang. Atas saran tukang becak, kami menuju pom bensin. Konon disitu ada bis Surabaya yang transit. Kami naik becak, menikmati semilir angin virgin. Tak ada bis yang mau berhenti. Sampai ada bis mini yang berhenti di hadapan kami. Setelah Mas Epri nego harga, kami pun naik. Selang beberapa jam, bis berhenti. Bannya kempes. Belajar sabar lagi. Kami dioper ke bis lain. Sudah penuh, sehingga kami harus berdiri. Saya kasihan lihat nenek yang gendong cucunya, tapi tak ada yang mau memberinya tempat duduk. Saya lega setelah melihat nenek itu duduk. Saya dan Nihaw baru duduk saat sampai di Kalibanteng.

Jadi sadar betul bahwa kata-kata adalah do'a. Sebelumnya saya SMS Nihaw "...Gmn kalo naik kreta jur SMG aja. Ntar kita naik bis dari terminal Terboyo"
Meskipun kita tetap naik KA Gumarang, tapi tetap ngeteng juga.

Sampai di terminal Terboyo - Semarang, kami langsung naik bis yang siap berangkat. Tak ada pilihan lain selain bis ekonomi non AC. Kalaupun mau pilih yang ber-AC harus nunggu lebih lama lagi. Sebenarnya kasihan juga lihat anak-anak itu kepanasan, sampai akhirnya menangis di perjalanan. Si Ibu pun masih sabar menggendong anaknya, menghentikan tangisnya. Ada perasaan lega setelah keluarga itu turun di Stasiun Pasar Turi. Minimal amanah Mas Epri dan teman SMU nya telah kami laksanakan.

Sampai di Medaeng, kami dijemput Pak Saiful (sopir), Pak Diaz, Mbak Diah dan suaminya.
"Dari sini masih berapa jam lagi, Pak?" Celetuk Kang Dani. Pertanyaanku terwakilkan :)
"Kurang lebih tiga jam lah," kalau nggak salah itu jawaban Pak Diaz.
Makhlum pas di mobil itu, mendadak saya nggak konek dengan obrolan. Ada sesuatu yang mengganjal dan rasa nyeri yang tak tahan.

Memasuki kawasan Pacet, kami girang sekali. Selain karena sudah makan siang menjelang malam, ada hamparan lukisan Allah yang indah sekali. Sampai di Grand Hotel Trawas, kami salah jalan. Harusnya lurus, malah belok kiri. Tanya satpam malah salah jalan. Selain jalan terjal, juga buntu karena pagarnya ditutup. Akhirnya Pak Saiful menyetir mundur, karena tak jalan sempit. Seperti petualangan di negeri fantasi, saat mobil mundur ada suara anjing menggonggong. Setelah telepon Pak Suhadi, barulah sadar bahwa kita salah jalan. Pak Saiful berbalik arah menuju pasar buah. Sampailah kita di Newstart Trawas. Alhamdulillah...

Disambut senyuman Pak Sinang, teman-teman ESKA. Dijamu makanan enak plus canda tawa Mbak Aci, Mbak Anty, Kang Hadian, Kang Dani. Kami lupa kalau capek. Bahkan kami ikuti acara api unggun sampai penghujung (pukul 01.00). Karena sayang sekali kalau melewatkan curhatan Ibu Sinang (Panggil saja Bu Nung).

Sampai akhirnya tubuhku berhak mendapatkan haknya menikmati kasur empuk Newstart. Inilah hadiah dari sabar.

Belajar Sabar Part III
Kali ini cuman sabar menunggu pembagian doorprize hehe...
Keren lho doorprize nya bisa merata. Saya dapat tasbih cantik plus buku Jakarta Underkompor. Pas banget karena sudah lama ngincer buku itu.
Bukan sabar itu maksudku. Tapi sabar saat melepaskan tali temali yang mengikat tangan kami kelompok Si Berat :D. Jadi pengin yel yel lagi ...
Nggak punya yel yel oh asyiknya
Nggak punya yel yel oh indahnya

(Cinta satu malam mode on)

Sabar bagi Kang Hadian dan Kang Dani yang mau pasrah didandani jadi mummy. Disuruh ambil bola telur. Gaya mereka gokil abis. Saya tertawa sampai keluar air mata.
Sabar saat disuruh bawa semangka pake kepala dari makam pendiri Newstart sampai hotel.

Dari outbound inilah terasa sekali semangat, kebersamaan dan cinta anak-anak SK.

Saya terharu saat dengar Mbak Anty bilang dengan lantang " I lop u pull", saat Mbak Ugik bilang Love it, saat April bilang "karena saya merasa memiliki SK". Sementara saya justru karena malu jadi mau bantu.

Belajar Sabar part IV
Perjalanan pulang Pati juga butuh kesabaran. Bis berinisial 'W' terlambat sampai di terminal Pati. Sabar bagi Bapakku yang telah menunggu dari pukul 18.30 sampai 21.00 WIB. Dan saya baru sampai terminal Pati sekitar pukul sepuluh lebih. Terminal sepi. Bapakku sudah pulang. HPku lowbat, wartel tutup. Akhirnya saya terima tawaran tukang ojek. Meskipun tidak bawa helm untukku. Tukang ojek itu juga sabar menunggu saya mau dianter pulang. Dibujuk, dirayu biar percaya. Sampai di rumah Ibuku malah ingin nangis :(.

Bonus sabar : segelas cinta dari Bunda, sepiring rindu yang terobati plus segelas es degan ala Pati plus bebek goreng plus empek2 Palembang plus uang saku dari Bapak :).

Begitulah cara Allah menyuruh kita belajar sabar.
Kalau Nihaw bilang hikmah dari perjalanan itu adalah dia jadi tahu Semarang.
Kalau saya jadi bisa upgrade kesabaran.

*cari2 tombol upload gambar kok ga ada ya. Terpaksa gak pake foto neh.

June 30, 2010

Telkom Speedy Lagi Baik Hati


Sebagai konsumen Speedy selama tiga tahun, saya turut bersenang hati dengan kehadiran konten baru IME Speedy antara lain : Protector, KanalBola, FullTrek, Pesona Edu. Sepertinya Speedy lagi baik hati nih, bagi-bagi konten menarik sesuai kebutuhan konsumennya. Salah satu trik untuk mempertahankan konsumen agar tetap setia menggunakan produk-produk Speedy. Kalian musti coba aplikasi keempat portal itu. Dijamin seru!

Saya coba review semampunya, soalnya saya juga baru coba-coba. Tapi kelamaan kalau baca postingan ini. Buruan klik link diatas! Dan coba aplikasinya.
Portal ini memanjakan anda yang suka musik.  Ibarat sayur tanpa garam pastilah terasa hambar. Penyuka musik tanpa update koleksi musik pastilah terasa kurang. Nah, dari portal ini kita bisa download lagu-lagu top 50 harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Tersedia juga top 50 album, top 50 true tone, top 50 flexi tone, top 50 streaming. Selain itu tersedia music video sekaligus mobile content. Bisa akses sambil naik bis tuh. Asalkan pegang HP yang bisa internetan. Yang suka musik dangdut, jazz, dance, R & B, pop, rock, bisa pilih genre. Jadi lebih mudah searching lagu. Apalagi ditambah fasilitas download 10 lagu gratisan setiap bulan. Cocok tuh buat yang suka gratisan. Atau ikuti acara yang diadakan FullTrek, biar dapat kupon gratis senilai lima puluh ribu sampai seratus ribu rupiah. Top abis kan! Komplit kan! Makanya buruan klik link diatas! 



Hallow...bola mania. Ada info baru dari Telkom Speedy yang baik hati nih. Kalau pulang kerja sudah kecapekan, tapi tetap ingin nonton bola. Jangan dipaksa! Bisa nggak kerja esok harinya. Mending kunjungi KanalBola untuk melihat video nya. Kanal bola is the first commercial broadband streaming in Indonesia. Jika jadwal piala dunnia sudah mulai dan anda masih di jalan. Buruan kunjungi portal kanal bola. Beritanya juga lengkap uey. Saya yang nggak ngikutin dunia per-bola-an jadi tahu perkembangan piala dunia. Bisa tahu Didier Drogba (Chelsea), Wayne Rooney (Manchester United) nyetak gol berapa. Saya juga bisa lebih mengenal Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Ronaldinho, Franck Ribery dan pemain sepakbola lainnya. Karena tersedia data mereka.  Tak perlu pusing cari tabloid bola yang kadang sold out. Mantap kan!


Layanan ini sudah lebih dari mantap. Super duper mantab lah. Dengan penggunaan aplikasi protector, anda bisa terhindar dari ancaman virus yang merajalela, spyware, trojan horse, hack, phising dll. Tak perlu merogoh kocek terlalu banyak, cukup Rp. 8.800 untuk pengguna speedy dan Rp. 10.000 untuk non speedy. Harga ini murah sekali lho dibanding harga anti virus asli lainnya yang mencapai tiga juta rupiah.

Lebih baik anda download protector user guide terlebih dahulu sebelum anda download aplikasi protector dan ikuti langkah-langkahnya. Dijamin sukses. Karena sudah jelas dan lengkap baik untuk pengguna speedy maupun non-speedy. Jadi tidak perlu saya posting ulang. Atau silakan lihat video tutorialnya. Apakah anda tetap membiarkan komputer anda terserang virus karena tidak terlindungi atau merelakan uang sepuluh ribu rupiah demi kesehatan komputer anda? Apalagi untuk anda yang suka browsing website pembawa virus, malware dll. Tentu produk ini sangat cocok dan berguna bagi anda. (Cocok dah jadi marketing speedy)

Jika anda pernah mengalami perhitungan dengan bantuan jari atau alat lain seperti sempoa. Mungkin anda akan terpana jika melihat perkembangan aplikasi pendidikan sekarang ini. Dengan pesona matematika tentunya akan lebih mudah menghitung. PesonaEdu adalah hadiah bagi guru dan murid SD, SMP dan SMA atau SMK. Tersedia simulasi interaktif kelas dunia dan lebih dari 1500 animasi dengan dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Terbayang kan betapa mudahnya belajar matematika dan fisika. Guru juga pasti terbantu dengan aplikasi ini. Tidak perlu berbusa-busa mengajarkan listrik statis, pemantulan baur dll. Begitu pula murid-muridnya, tidak terlalu bergantung dengan modul sekolah yang kadang kondisinya sudah jelek. Atau harus bawa banyak buku ke sekolah. Orang tua murid terkesan lebih bertanggung jawab jika memakai software PesonaEdu untuk anak-anaknya.

Andaikan anak jalanan yang tak sempat mengenyam pendidikan bisa menggunakan aplikasi ini. Pasti mereka jadi senang sekali. Dan mau belajar tanpa dipaksa. Bagi adik-adik yang memiliki motivasi lemah dalam belajar, akan terbantu dengan adanya produk PesonaEdu. Apalagi penggunanya sudah sampai ke luar negeri. Jadi tak ada alasan untuk tidak mencoba aplikasi ini bukan?

Sebagai anak Indonesia, saya turut berbangga hati dengan adanya PesonaEdu. Dan mendadak ingin alih profesi jadi guru :)



June 07, 2010

Ada Cinta di Pulau Dua


Alarm agenda kopdar SK (Sekolah Kehidupan) Jakarta dan Bandung  berbunyi tepat pukul 09.00 WIB. Aku segera siap-siap. Tak terasa satu jam sudah lewat. Pukul sepuluh lebih baru jalan tanpa memikirkan letak RM. Pulau Dua. Sebelumnya sudah tanya teman kantor. Cari saja hotel Sultan, RM. Pulau Dua dekat-dekat situ. Begitu pesan dari teman yang kuingat. Seperti biasa, perjalanan ke Senayan naik bis 71/74 lalu naik busway. Karena malu-malu aku nggak nanya sama petugas TransJakarta. Kalau mau ke komplek taman ria senayan sebaiknya turun dimana. Sampai akhirnya shelter bundaran senayan sudah terlewat. Padahal rencana mau turun disitu. Aku turun di shelter berikutnya. Masih blank mau jalan kemana haha..bodohnya. Lalu tany mbak-mbak yang jalan di koridor. Kata mbaknya aku musti turun di Bundaran HI. Waw…kacau dah, mana dah keluar dari shelter lagi. Aku putuskan naik taxi. Percaya aja sama taxi burung biru. 
“Selamat siang, Mbak. Mau keman?”
“Taman Ria Senayan. Bapak tau Rumah Makan Pulau Dua?”
“Iya tau, mau kesitu?”
“Iya.”


Nggak ada setengah jam sudah sampai di depan pintu masuk RM. Pulau Dua. *Clinguk-clinguk* cari anak SK nggak kelihatan. Ya iyalah pos security kan masih jauh dari tempat makannya. Makhlum belum pernah kesana sebelumnya.  Lalu aku duduk, ambil HP dan SMS Kang Hadian. Assalam.Kang ni mimin.Dah sampe di RM pulau 2.Dkat security.Anak-anak SK dah pada kumpul dimana? Nungguin balasannya lama banget. Ternyata SMSku baru sampai saat Kang Hadian datang.
“Ini nama tempatnya apa? Mimin nanya nih,” Oalah ternyata Kang Hadian belum nyadar kalau aku sudah duduk manis dekat Bu Has.
“Ni Mimin dah datang Kang, gak usah dibalas,”
“Bentar tak balas dulu,” seketika HPku bunyi. Baru dapat SMS balasan singkat Nias..:D
Sebelumnya aku lihat Pak Sinang baru datang. Untung aku masih hafal wajah Pak Sinang meskipun baru ketemu sekali di Bandung. Aku kenalan dengan Pak Sinang ladi dan langsung jalan bareng masuk hehe…
“Anak-anak SK dah pada kumpul?”
“Wah nggak tau Pak, aku kan belum masuk,”
“Datang sama siapa?”
“Sendirian Pak,”
“Sekali-sekali silaturahmi gini,”
“Iya biar lebih dekat,”

Nggak nyangka ternyata sudah banyak yang datang. Sudah ada Ibu Dyah (EO acara makan-makan), Bu Has + Dek Aris, Mbak Indar sekeluarga (salut dengan Ibu satu ini,meskipun sedang hamil tua tetap datang), Kang Dani sekeluarga, Mbak Lia Octavia, Fiyan, Pak Yons, Mas Galih, Pak Yudhi waa…siapa lagi ya gak hafal. Yang belum disebutkan ngacung ya. Disusul rombongan Bandung (Pak Teha, Kang Hadian, Mbak Diah, Asma). Jeng Novi dan Mbak Dyah datang bareng. Disusul Nia Robie dan Divin Nahb. Bang Nursalam sekeluarga datang pas banget saat kita mulai makan. Disusul Mas Raul + istri, Pak Diaz sekeluarga, Pak Taufik sekeluarga. Absennya segitu dulu. Ma’af kalau terlewat. Sebagai anak rantau, tentunya aku bahagia bisa duduk bersama mereka. Seperti menemukan keluarga baru. Minimal bisa menghapus rasa kangen dengan keluarga di kampung halaman. Yang terpenting adalah satu rasa kebersamaan yang tak akan bisa kulupakan. Dan rasa cinta diantara kita *halah lebay dah.

Sebelum makan-makan dimulai, kita menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' untuk Pak Teha. Selamat Pak! Moga dengan bertambahnya umur, tidak menyurutkan semangat menulis. Salut dah…atas semangat nulisnya. Moga sehat selalu ya Pak. Dilanjut sambutan dari Pak Sinang. Lagi-lagi ada satu kalimat yang menyentuh. Hidup adalah rangkaian suatu proses. Jangan kikir dan berat dengan harta. Apalah artinya seratus dua ratus ribu yang kita korbankan untuk satu kebaikan yang tak akan hilang ditelan zaman (kalau ini tak tambahi sendiri hihi..). Cukup bilang Ya Allah tolong aku. Seketika ada orang yang datang membantu. Kalau tidak ingat sedang di tempat umum, mungkin ada hujan turun dari mataku. Soalnya aku berkali-kali merasakan pertolongan Allah dari tangan-tangan malaikat yang DIA kirimkan untukku. Semoga tangan-tangan baik itu akan mendapatkan balasan rezeki melimpah lagi berkah dari Allah. Karena aku sendiri belum mampu membalas kebaikan-kebaikannya.

Singkat saja. Setelah kenyang semua, acara diskusi selesai. Ditutup dengan pesan-pesan yang semuanya sudah dicatat Mbak Lia. Jadi tidak perlu aku review lagi hihi.., lanjut bernarsis ria. Foto bersama. Pulaaang…Ah senangnya. Seperti dejavu, aku pulang bareng Pak Diaz, Fiyan dan Mbak Lia. Jadi ingat saat kopdar buka puasa bersama. Kita turun di Blok M. Jalan-jalan di Gramedia. Nggak beli apa-apa haha..Secara buku yang diincar lagi kosong. Jadi keinginan beli buku lain ditahan-tahan dulu. Dari Blok M square, kita pindah ke Pasaraya Grande. Malah ketemu Jeng Nov nov. Makan lagi bareng Mbak Lia hehe…*farah-farah.  Lepas waktu maghrib baru berpisah. Aku naik bis 71, Mbak Lia naik bis 75, Fiyan naik Kopaja.


May 21, 2010

Tak Resah Nabung di Bank Syariah

Saya memiliki dua rekening di Bank Syariah. Rekening pertama dibuat karena memang tuntutan perusahaan. Pembayaran gaji langsung masuk ke rekening itu. Lebih praktis, tidak perlu antri lalu dipanggil satu-satu dan dikasih amplop. Setiap ada karyawan baru diwajibkan membuka rekening di Bank itu. Proses pembuatannya mudah dan cepat. Karyawan diminta mengisi formulir pembukaan rekening wadi’ah untuk nasabah perorangan. Tanda tangan bermeterai enam ribu dan harus sama dengan tanda tangan yang tercantum di KTP. Dengan disertai lampiran foto copy KTP. Biasanya Finance atau Office Boy yang mengantar formulir itu ke kantor cabang Melawai. Sehari saja sudah cukup untuk mendapatkan ATM Visa beserta buku tabungan. Aktifasi rekening biasanya setelah tiga hari.

Saya tak resah nabung di bank itu. Tenang-tenang saja meski saldo dibawah seratus ribu. Karena masih bisa diambil cash di bank cabang manapun. Untuk mencairkan cek syari’ah tak perlu repot ke kantor bank syari’ah. Cukup datang ke bank Bukopin konvensional terdekat. Proses pencairan cek berjalan lancar. Malah saya pernah mencairkan cek tanpa menunjukkan KTP asli karena sudah sering bertransaksi di bank itu. Lagian KTP ku hilang dan KTP baru belum jadi. Terpaksa menunjukkan foto copy saja.

Rekening kedua ada karena buat usaha. Buka rekening saat ada Book Fair di Gelora Bung Karno. Fasilitas yang ditawarkan hampir sama dengan bank syari’ah lainnya. Tapi yang ini sudah memiliki fasilitas mobile banking (SMS dan internet banking). Fasilitas tersebut memudahkan pemindahan dana antar rekening dan untuk informasi saldo bagi mereka yang pekerjaannya cenderung mobile. Sayangnya biaya administrasi lebih tinggi dibandingkan dengan bank syari’ah pertama. Ada kejadian menyedihkan baru-baru ini. Saat mau ambil uang dengan ATM rekening kedua, mesin ATM bilang “saldo anda tidak cukup”, padahal saya yakin masih bisa ambil lima puluh ribu rupiah. Saya terkejut mendapati saldo rekening tinggal delapan belas ribu rupiah. Pas bokek pula. Seharusnya dengan judul bank syari’ah tidak sampai mengenakan biaya administrasi yang cukup tinggi. Minimal ada perbedaan yang signifikan antara biaya administrasi syari’ah dan konvensional. Sehingga syari’ah bukan hanya labeling semata, lip sevice saja, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah syari’ah sebagaimana yang diajarkan.

Kenapa saya lebih memilih nabung di bank Syariah? Karena saya ingin bebas riba. Biaya administrasi bank syariah lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Saldo minimal yang rendah. Bisa belanja dengan kartu debitnya. Jadi tidak perlu bawa uang banyak kalau mau belanja. Saat saya memenuhi undangan bedah buku di Plaza Bintaro, saya membawa uang seratus ribu rupiah. Tiba-tiba ingin sekalian belanja. Uang cash untuk beli sepatu, sehingga uangnya kurang buat bayar belanjaan kebutuhan bulanan. Setelah tanya kasir bisa gesek dengan kartu debit. Rasanya lega sekali.

Produk standar yang biasanya disediakan oleh Bank Syari’ah antara lain:

Murabahah (jual beli)

Salam (jual beli bayar di muka)
Istishna (jual beli pesanan)
Ijarah (sewa)
Ijarah muntaha bit tamlik (sewa beli)
Mudharabah (bagi hasil)
Musyarakah (bagi hasil)
Hawalah (anjak piutang)
Kafalah (bank garansi)
Qard (pinjaman murni)
Wakalah (L/C)

Dari sebelas layanan itu, saya akan cerita sekelumit tentang musyarakah. Perusahaan tempat saya bekerja, memanfaatkan bank syari’ah sebagai penyedia modal dengan system bagi hasil. Dengan memberi beberapa agunan (rahn), bisa berupa sertifikat tanah, rumah, BPKB. Untuk pencairan kredit, hendaknya melampirkan Purchase Order (PO) proyek terbaru dengan total yang telah ditetapkan misalnya satu milyar. Pengembalian uang dihitung dari time schedule proyek. Misalkan proyek selesai tiga bulan, jadi setelah enam bulan uang harus dikembalikan. Pembagian hasil berdasarkan penilaian bank mengenai penarikan dan pembayaran kredit. Pihak bank juga meninjau kondisi pekerjaan di lokasi secara berkala. Jika pekerjaan selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan, kredit selanjutnya akan diberikan. Selain itu tentu ada tinjauan jumlah PO yang diterima setiap tahunnya. Dengan kerja sama ini, terbukti cash flow perusahaan tetap stabil, meskipun terjadi krisis moneter. Perusahaan lain bangkrut, perusahaan kami justru merekrut tenaga kerja baru.

Begitulah enaknya memilika tabungan syari’ah dan kerjasama dengan bank syari’ah. Tidak resah karena makan riba dan tidak terlilit bunga pinjaman.

May 12, 2010

Kopaja Anti Rokok




Kawasan yang seharusnya bebas rokok, masih saja ditemukan orang yang sedang merokok. Upaya perlindungan masyarakat melalui pelaksanaan wilayah tanpa rokok seolah sia-sia belaka. Karena perokok yang bisa membaca larangan merokok, sedang tidak menggunakan akal sehatnya. Begitu pula saat membaca peringatan kesehatan di bungkus rokok, mereka (perokok) sedang tidak mengindahkannya. Apakah cara itu cukup efektif? Tentu jawabannya tidak. Karena jeratan adiksi rokok lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan menahan diri . Hilanglah kesadaran menyayangi diri sendiri. Sepertinya perokok lebih sayang petani tembakau, pengusaha rokok ketimbang dirinya sendiri.

Haruskah aparat kepolisian digerakkan untuk melakukan pengawasan di kawasan tanpa rokok. Saya pikir tulisan besar-besar di spanduk itu bisa menjadi polisi tidur mengganti aparat kepolisian. Lagi-lagi pikiran itu terpatahkan. Benda mati tidak ditakuti. Saya masih menemukan perokok di kawasan yang seharusnya bebas rokok.

Dalam perjalanan pulang dari Pasar Festival, mata saya menemukan sticker tulisan anti rokok di bis kopaja. Sticker itu bertuliskan “Asap rokokmu membunuh orang di sekitarmu.” Satu trobosan agar penumpang tidak merokok sembarangan. Mengingat para penumpang lainnya akan terampas haknya untuk menghidup udara segar. Seharusnya tak perlu ada tulisan, himbauan dan larangan. Perokok hendaknya tau diri, sadar diri dan bertanggung jawab atas setiap asap rokok yang ia keluarkan dan dihirup oleh orang-orang sekitarnya.

Dalam perda DKI Jakarta No. 75 tentang kawasan dilarang merokok pasal 1 poin 23 - 31 telah ditentukan kawasan bebas rokok. Saya soroti poin 27 yakni angkutan umum.

Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa kendaraan darat, air, dan udara termasuk di dalamnya taksi, bus umum, busway, mikrolet, angkutan kota, Kopaja, Kancil, dan sejenisnya.

Sumber :

http://beritalingkungan.blogspot.com/2006/02/perda-dki-jakarta-no-75-thn-2005-ttg.html

Dalam hal ini timbul pro dan kontra. Saya pernah dapat email dari perokok yang menginginkan persamaan perlakuan. Sempat debat tentang bahaya asap rokok dengan asap knalpot. Jika asap rokok dilarang berhembus di Kopaja, mengapa asap knalpot Kopaja dibiarkan saja mengotori udara? Dua hal yang berbeda tapi ingin disamakan. Berikut petikan emailnya :

Asap rokok memang berbahaya, tp lebih bahaya mana dibandingkan dgn asap knalpot kopaja, metromini, motor, mobil dan asap dr industri?
Jika asap rokok merupakan racun hgg pabrik rokok tempat kami mencari nafkah dilarang & ditutup, mengapa kopaja, truk, sedan, motor dan pabrik, yg notabene lbh beracun tidak ikut ditutup? Tentunya kami, para pekerja ‘dosa’ di bdng rokok, iri dan menginginkan persamaan perlakuan.

Asap rokok dan asap knalpot memiliki dua rantai yang berbeda. Asap rokok dengan sengaja ditimbulkan oleh manusia, sedangkan knalpot lebih karena jenis kendaraan kita memang belum ramah lingkungan. Kalaupun harus mengubah bahan bakar juga tak mudah. Lagian sepeda listrik, bajaj dengan bahan bakar gas sudah beredar. Dan harganya tentu lebih mahal. Sedangkan merokok menurutku lebih mudah dihentikan asal perkokok mengerti cara menyayangi diri sendiri. Kalaupun tidak bisa dihentikan, minimal dikurangi. Jangan sampai generasi mendatang yang belum teradiksi menambah jumlah adiksi rokok di Indonesia.

Saya sangat setuju dengan quote “Silakan merokok asal asapnya ditelan”

“Ya nggak bisa,” komentar perokok

“Kalau tidak bisa, ya jangan merokok!”

“Lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok,” pernyataan yang sungguh-sungguh berlebihan

Bagaimana mungkin hidup tanpa karbohidrat, protein, vitamin?

Bagaimana mungkin hidup mengandalkan racun?

Mari sukseskan kawasan bebas rokok. Agar bisa kita bisa menghirup udara segar dan mengurangi efek global warming. Merokoklah yang bertanggung jawab. Jangan merokok di kawasan bebas rokok.

May 10, 2010

We Are Breaking The Limits


Sebuah SMS dari sahabat masuk hari Minggu pagi pukul 05:52:15.  SMS itu mampu menghilangkan kantuk di pagi hari.
Aslm. Pg ini jam 7-8.30 di mesj Pd. Ind. diisi oleh Syekh Ali (org Madinah, bs bhs. Ind, yg suka isi TPI dg Ust. Yusuf Mansyur) teman manisnya beribadah. Insya bagus. 
Aku bergegas menyetrika, mandi lalu berdandan rapi.  Setelah siap pergi, ada ganjalan yang membuatku urung pergi.
"Bantuin angkat televisi dulu," mau nggak mau aku bantu temen sekamar angkat televisi, meja dan kardus yang akan dikirim ke Bandung. Sementara pikiranku melayang ke MRPI (Masjid Raya Pondok Indah).
"Berangkat bareng aku aja, nanti kan lewat menara 165."
Jam delapan lewat, tak kunjung berangkat, aku terancam telat.  Sampai di Menara 165 pukul 08:49. Seminar dimulai pukul sembilan. Alhamdulillah tidak terlambat.
"Lho nggak ikutan ke Bandung. Mending jalan-jalan ke Bandung. Enak," Huh! ajakan teman menggoyahkan keputusan.

Hari Sabtu sudah kubulatkan tekad untuk mengikuti seminar motivasi Breaking The Limits. Kebetulan aku sedang berada di bank PIM 1, sekalian transfer ke rekening Mas Rama. Sabtu sore temanku mengajak jalan-jalan ke Bandung. Waduh, dua pilihan yang sulit. Sempat goyah ingin membatalkan rencana ikut seminar.  Oh tidak, aku sudah berhasil menembus batas eksternal yakni harta, karena biaya seminar ini diluar anggaran bulanan. Karena batasan eksternal sudah ditakhlukkan, mustinya batasan internal harus bisa ditembus. Mungkin karena energi yang ditimbulkan oleh kekuatan do'a Mas Rama, atau karena pertolongan Allah yang menuntun langkah kakiku sampai ke Menara 165. Aku pikir ke Bandung bisa lain kali, tapi seminar ini tidak. Ke Bandung dapat capek, senang, kenyang dan bahagia. Sedangkan dari seminar, apa yang kudapat lebih lengkap. Selain capek, senang, kenyang, bahagia juga dapat ilmu dan pengalaman menarik.

Pertama kali masuk Menara 165, beradaptasi, cari-cari penunjuk arah Granada Room. Tapi tidak terlihat olehku. Telepon Mbak Leci dan Mas Rama tidak nyambung. Aku tahu mereka sibuk mempersiapkan diri. Jadi tak selayaknya aku ganggu mereka.  Sampai akhirnya, kuikuti aliran manusia menuju lantai dua. Ah ya, benar saja. Terlihat antrian registrasi seminar di lantai dua. Aku antri lama sekali.  Pesertanya banyak juga. Kata Mas Rama ada 1972 setengah (kurang lebih), entah siapa yang setengah. Peserta sebenarnya sekitar empat ratus orang. Yang terdiri dari berbagai range usia. Mulai anak-anak, remaja dan dewasa.

Ternyata namaku belum terdaftar. Memang aku mendaftar via SMS pada hari Jum'at. Akhirnya panitia membuat nametag baru untukku.  Lalu masuk di Granada Room. Disambut MC yang ganteng sekali, Mas Rio namanya. Disambut kerlip bintang disana sini.  Dekorasi ruangan dipenuhi bintang-bintangan di samping kanan kiri,atap dan depan. Full music. Hmm..ini seminar atau pertunjukan musik a.k.a konser? atau acara nobar. Dimeriahkan oleh Diferensia Band (band tunanetra) dan diberi kesempatan nonton rekaman perjalanan hidup.  Setelah pemutaran video, Mas Rama masuk dengan kostum star wars lengkap dengan light saber, didampingi oleh manajernya.  Tepuk tangan meriah menyambutnya.

I. INTELEKTUAL SESSION 
Kemampuan intelektual sama dengan pola pikir sesuai logika. Kita harus mengetahui limits. Dengan mengenal keterbatasan, kita bisa menembusnya. Batasan dibagi dua yakni batasan eksternal seperti harta, benda, lingkungan dan batasan internal seperti nggak percaya diri, males atau minder.  Kalau tidak bisa mengatasi batasan internal, niscaya baasan eksternal tidak bisa ditembus. Jadi batasan internal justru lebih berbahaya dibanding batasan eksternal.
Mas Rama bercerita tentang masa lalunya. Bahwa seminar ini ada karena Allah turunkan visi misi yakni satu rasa OPTIMIS. Berawal dari mimpi diwujudkan dengan visi misi, sehingga bisa berbagi sepotong roti di seminar ini. Semua orang diciptakan sempurna, baik berkebutuhan khusus atau tidak, tergantung pada kita MAU atau TIDAK. Karena menembus keterbatasan ada pada diri kita, jiwa pahlawan/pejuang ada dalam diri kita. Saat diputar video My Hero, sebuah video olimpiade bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Mereka yang tidak bertangan dan berkaki bisa lari, renang, lompat tinggi.

Untuk menghilangkan rasa jenuh, diputar video game Chrono Cross.  Surprise saat Mas Rama memainkan serulingnya mengikuti alunan musik Chrono Cross. Satu lagi surprise dari Mas Rama, saat Diferensia Band memainkan musik 'Morning Sunrise' secara live. Maksud hati ingin request evening sunset, tapi waktu jualah yang membatasi.
Ada satu kejadian menggelitik, saat Mas Rama mengundang personil Diferensia Band, Mas Barus dan Jaka Ahmad. Sebenarnya Mas Barus sudah memegang mic, tapi dikasih mic lagi oleh Mas Rama.
"Udah tahu gue buta, nggak bilang kalau sudah pegang mic." Lagian kan Mas Barus kan juga nggak lihat kalau Mas Rama memberikan mic hihi...

II. EMOSIONAL SESSION 
Hanya ada dua pilihan. Terus atau tidak, diam atau bergerak. If you try maybe you failed, but if you never try you absolutely failed. Jika kamu mencoba mungkin kamu gagal, tapi jika tidak pernah mencoba kamu sudah pasti gagal.
Emosi sama dengan nafsu. Bahasa latinnya movere artinya menggerakkan/bergerak, ditambah akhiran 're' untuk memberi arti bergerak menjauh.
Kualitas nafsu dibagi tiga yakni :
  1. Lawamah : nafsu yang banyak mengeluh, menyalahkan dan mencela diri sendiri. Levelnya apatis, sedih, takut
  2. Amarah    : nafsu rakus (lust), marah (anger), sombong (pride)
  3. Mutmainnah : Semangat (courage), menerima (acceptance), damai (peace)  
Kalau kita bisa mengelola delapan level, maka kita akan sampai level sembilan yakni damai. Jadi teringat satu tulisan dalam lukisan tujuh belas Agustusan yang dipajang di ruang meeting kantor tempat kerjaku.
Kadang perdamaian itu berawal dari cinta yang sederhana.
Nafsu, emosi yang berputar-putar dalam kehidupan kita. Jika kita tidak bisa mengendalikan nafsu lawamah dan amarah, cita-cita akan gagal. Jika fokus pada level apatis, sedih, takut, rakus, marah dan sombong, breaking the limits tidak akan sempurna. Ubah emosi negatif menjadi positif. Sistem syaraf seperti sinyal kabel telepon yang menyampaikan pesan otak. Jika otak memberi pesan sedih makan kita akan sedih. Untuk memberikan pesan positif, seyogyanya kita pakai kualitas nafsu mutmainnah.

III. SPIRITUAL SESSION 
Dengan mengoptimalkan intelektual dan emosional pasti sukses. Tapi nilai jika nilai spiritual terlupakan, sukses tidak bertahan lama. Karena visi misinya betul tapi salah dalam pencapaiannya. Sesi ini dibatasi pada satu poin spiritual yakni do'a.  Bahan pembuat do'a yaitu gelombang energi pikiran & perasaan (keduanya merupakan kata benda). Do'a itu senjata orang mukmin. Sesungguhnya do'a dan bala akan bertemu dan keduanya akan bertarung diantara langit dan bumi (HR Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majid). Bahwa benarlah bahwa do'a itu penolak bala.

Mas Rama beserta panitia,
Terimakasih atas sepotong roti yang telah diberi
Mimin senang sekali dapat hiburan sekaligus materi
Let's break the limits
Let's say we are breaking the limits 

April 14, 2010

Dikerjain Balita

Hiatus dua bulan, harusnya diposting bulan Maret nih. Meski basi tapi masih enak dicicipi hihi…

Tadi pagi (20 Maret ‘10, jam 07.30) saya menuju kamar mandi untuk mencuci pakaian yang sudah direndam dari jam 05.00.
Alarm yang saya setting jam 06.30 cuman saya matikan, karena ngetik dulu sekalian buat settlement.
Dalam perjalanan menuju kamar mandi, Si Dede (cucu Ibu kos) melihatku dan tersenyum sedikit histeris sambil menutup mulut dengan kedua tangannya. Dede yang biasa memanggilku “Mimim Mimim” lucu dan bikin gemes. Ia semakin mendekat dan membuntuti langkahku masuk kamar mandi. Bahkan ia mau turun tangga sambil manggil-manggil kakaknya. Gila aja! Saya sudah di dalam kamar mandi jadi keluar lagi. Terus saya ajak menjauh dari tangga, walhasil kita jadi bercanda. Mainin jepit rambutku. Si Dede pinter banget merebut jepit itu. Disembunyikan biar saya nggak liat, sambil senyum-senyum. Lalu saya disuruh duduk di lantai (undakan dua tangga) bersamanya. Kadang ia naik turun undakan, yang bikin miris hati. Khawatir kalau ia terjatuh.

Pas jepit rambut ia pegang terjatuh diantara ember cucian dekat tembok dan rak sandal (pojokan lah), ia ambil sendiri. Emang sengaja nggak saya ambilkan. Coba ia punya inisiatif mengambil sendiri atau enggak? Dan ternyata, ia kuat menggeser ember lalu mengambil sendiri jepit rambut itu. Ketika saya ajak ke kamar sambil bilang “Dipanggil Mama tuh” Si Dede bergeming. Mungkin tahu kalau saya bohong ya…, kan Ibunya enggak manggil. Itu kan trik saya biar Si Dede ngasih kesempatan saya buat cuci baju.
Sampai akhirnya Si Ibu datang dan merayu Si Dede biar saya boleh masuk kamar mandi. Ternyata ia malah ngajak main lagi…wadaw. Saya coba masuk ke kamar mandi, e e …tanganku ditarik-tarik, kenceng banget untuk tenaga anak berumur 2 tahun. Setelah dirayu Mamanya. “De, Tante Mimin nya mau nyuci. Kok dikerjain gitu sih, Tante Mimin buru-buru tuh”

Pas posisi Si Dede membelakangi saya bisa masuk kamar mandi.
Samar-samar terdengar suara Si Dede nangis sambil memanggil namaku “Mimiiiiimmmmm!”
Dan suara itu pelan-pelan mendekat sampai di depan pintu kamar mandi “Mimim…”
Ah….Si Dede rupanya sudah jatuh cinta sama saya :D
Padahal jurus2 dongeng dari Kak Ucon belum saya keluarkan tuh.

Gara-gara kejadian itu, saya sampai kantor jam 10.00 WIB. Dan ternyata Si Boss dah datang, marah-marah tentunya karena saya belum kelihatan. Sampai ada SMS dari teman
Min ke kantor sekarang juga!!!

Berikut tips dari Mbak Sita gimana cara meninggalkan si Kecil tanpa menangis.

Anak kecil itu kan egosentris, dia pasti akan memikirkan dirinya jadi buat saya nggak perlu ngumpet2 kalau pergi. Tinggal pikirkan aja sendiri, perginya perlu enggak? Anak udah ada yang jaga belum? Misalnya mau pergi kerja trus anak nangis, ya cek aja dulu, sehat apa enggak. Kalau udah cek anak sehat, yang jaga ada dan bisa dipercaya ya sudah. Cium trus pergi. Toh ntar klo kita dah ngilang dia diem. Trus pas kita balik anak kan jadi belajar oh meski ibuku menghilang tapi balik lagi toh.

Justru kalau kita ngumpet2 gitu bikin anak merasa nggak aman karena dia jadi nggak yakin ibunya ada apa enggak. Anak malah takut ntar dia meleng dikit emaknya kabur. Memang meninggalkan anak itu susah, karena itu kita harus yakin apa yang kita kerjakan itu demi kebaikan diri dan keluarga

April 11, 2010

Cara Naikin Page Rank?



Mungkin postingan ini nggak akan ada tanpa pertanyaan via SMS dari nomor tak bernama yang ternyata temen sendiri hihi...
Hi, punya referensi utk naikin page rank gak? Soale dah tak link kemana-mana, tetep aja google page rank nya 0
Geli baca SMS itu (kok ya senasib sama saya). Soalnya dulu saya pernah pasang page rank button, tapi langsung tak delete karena page rank nya 0 terus. Malu gitu hehe..., jadi sebenarnya gak pantes posting tentang ini nih.

Kalau ada pertanyaan "Apakah backlink bisa meningkatkan pagerank?" jawabannya BISA. Tapi tidak cukup backlink aja, tahu-tahu pagerank kita 3.  Pertarungan pagerank cukup ganas. Layaknya pertarungan SEO (Search Engine Optimizion) yang mulai digandrungi para Internet Marketer.  Itupun tak cukup menguasai tool-tool SEO aja, musti pinter-pinter menyajikan content (isi blog) semenarik mungkin. Biasanya dengan cara posting hal-hal yang lagi nge-trend. Bisa cek di google trend. Bisa jadi postingan tentang Gayus, Jupe yang mau mencalonkan diri jadi wagub Pacitan bisa naikin page rank hehe..

Referensi tentang PageRank (PR) itu buanyak banget. Coba aja googling! Ada sekitar 189.000.000 tentang PR. Baca juga link ini.
Pernah baca di tabloid PCplus edisi 03-16 Februari 2009 pada kolom kiat. Ditulis oleh Jaap NS.
Hal-hal yang dilakukan oleh Jaap NS terhadap blognya antara lain :
  1. Melakukan update / menambah artikel per 3 hari sekali
  2. Memberi konten download software gratis
  3. Memberi konten video klip
  4. Memberi konten newsletter 
  5. Mendaftarkan situs di Yahoo, Google dan dmoz.org
  6. Memasukkan feed reader dari blog lain   

Berikut kiat anda bila ingin memperoleh page rank tinggi (untuk website):
  1. Belilah domain, dan segera online-kan hostingnya walaupun Anda belum mempunyai artikel untuk dimuat
  2. Update-lah artikel secara rutin dengan artikel yang sedang nge-tren sesuai dengan tema website Anda
  3. Masuklah konten seperti video, gambar, newsletter, feed reader, dan lain-lain
  4. Submit ke Google, Yahoo, dmoz.org
  5. Bersabarlah, karena Google memperhitungkan website kita setelah umurnya lebih dari 3-4 bulan
  6. Apabila Anda seorang Internet Marketer, selagi menunggu page rank, teruslah membuat website yang lain dengan cara yang sama seperti yang saya sebutkan di atas
  7. Terakhir, teruslah berkarya dan jangan putus asa
Ada juga teknik Page Rank Funneling yaitu penyebaran PageRank yang lebih ditujukan pada satu atau beberapa webpage yang spesifik; bukan lagi satu website secara keseluruhan.
Berlaku juga untuk blogger. Selamat mencoba!

March 29, 2010

Cara Bikin Link Temen di Blogger

Pas lagi di TIM, sahabat tercinta (Dinda) mengirim SMS :
Min py blogger e ben ad link teman?
Banyak blogger (khususnya yang ngeblog di multiply) tidak mau beralih ke blogspot karena tidak ada fasilitas add friend. Khawatir tidak ada yang komentar, sepi pengunjung dan sebab lain.  Padahal ada banyak cara untuk mendapatkan teman bukan?

Pasang shoutbox di blogger
Sepertinya cara ini sudah banyak ditinggalkan..
Caranya simple kok.  Create shoutbox di http://shoutmix.com
Ikuti step-stepnya, kalau sudah dapat copy dan paste kan dibox HTML.

Pasang Link Temen / Tukeran Link
Cara ini bisa meningkatkan pagerank lho..
Caranya macem-macem, tergantung kreativitas kita.
Dulu saya pernah mengikuti tutorial Mbak Fani, tentunya dengan sedikit modifikasi.
Kalau mau niru link berjalan seperti di side bar ini. Silakan buka dashboard, pilih tata letak, tambah gadget dan pilih Mengkonfigurasi HTML/JavaScript

Download script HTML disini, dan paste di box HTML.
Tapi URL linknya di edit ya. Itu kan link teman-temanku ^^















Bikin Link Biasa

Tambah gadget pilih Daftar Link, tambahkan manual. Yang ini nggak usah diajarin ya. Gampang banget.


Bikin Link Pake Script
Yang ini ane belum tehe hehe...
Dulu pernah lihat blognya Mas Dedi ada contoh link temen yang bikinnya pake script dan gambar sendiri.
Sayangnya sekarang sudah nggak ada, karena ganti template.


Manfa'atkan Google Connect
Lirik jumlah followers jadi malu bahas tentang ini. Dulu sering blogwalking, sekarang dah jarang.  Jangankan blogwalking, posting aja ngedraft berhari-hari (seminggu). Dan ternyata mengurangi kunjungan ke blog ini. Atau memang kualitas dan kuantitas postingan saya yang berkurang. Sehingga pengunjung males berkunjung.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ini baca postingan bingungin.

March 18, 2010

Mengatasi Komputer Lemot

Setelah nanya sana sini, dan dapat solusi.  Rasanya harus dibagi.
Jika teman-teman pernah ngalami yang namanya komputer lemot banget. Sepertinya musti baca postingan ini.
Sebelum bertindak, kaji dulu penyebab komputer jadi lemot.
Kalau lemot karena out of memory, tentu langkah yang diambil adalah mengurangi kapasitas ruang harddisk. Caranya bisa baca artikel cara ngebesasin ruang HDD.  

Tapi kalau ada penyebab lain seperti terinfeksi virus, worm, phising dan teman-teman lainnya. Musti pake saran Mbah Bagus berikut ini :
Worm/Bot sekarang makin canggih, meskipun punya antivirus terkuat,
tetap bisa bolong. Saranku ada 2, format - install, pelajari algoritma worm bot downloader. Tidak mematuhi semua saranku, dijamin PC tetap
lemot. Garansi!
Kalau komputer kantor lemot karena kena Trojan win 32. Rata-rata temenku memberi saran untuk install ulang. Karena jaringan error. Koneksi internet juga ikutan error. Kadang bisa ngenet kalau saya repair LAN connection lalu restart. Atau pake Trojan remover  bisa download disini.

Kalau saran Mas Zennu : update terus operating system nya. Hari gini masih pake Win 32 ya pantas saja terserang worm / bot.  Sepertinya musti ganti Win 7 nih. Sayang spec. komputer tidak memungkinkan. Atau Mac OS aja. Sayangnya lagi doku tidak mendukung. Tapi jangan salah kalau yang megang Mac nya nggak canggih bisa kebobolan juga tuh. Itu sih dari status FB temen.













February 05, 2010

Mendung di Pulogadung

Pernah saya kirim ke milis, baru sekarang sempat posting. Moga bermanfa’at.

Mengenang hari Jum’at, 4 Desember 2009. Hujan deras mengguyur Jakarta, air di Jalan Arteri menggenang semata kaki. Aku merasa beruntung waktu itu, karena dapat tumpangan mobil sampai UKI. Meski sebelumnya basah kuyup, karena hujan turun saat masih di jalan menuju kantor lama. Rencana awal aku mau ke Rawamangun, karena disana masih ada bis jurusan Pati hingga jam tujuh. Tapi sampai tubuhku menggigil berdiri sejam di depan UKI, tak satupun bis jurusan Rawamangun yang lewat. Kuurungkan naik ojek, karena tidak tahu jalan menuju Rawamangun. Keputusan terakhir aku naik bis jurusan Pulogadung. Agak sedikit nekat memang. Tapi keputusan itu kuanggap terbaik dari pada terlantar di Stasiun Gambir sendirian. Mengingat ada teman yang mungkin bisa diandalkan untuk mencari bis.

Seperti biasa, sampai di Pulogadung aku diserbu Calo.

“Mau kemana, Neng?”

“Ke Mushola, Pak.”

“Ya, maksudnya tujuan kemana?”

“Ya mau ke mushola dulu.”

“Sudah tahu letak mushola dimana?”

Aku mengangguk, sedikit jengkel dan berjalan cepat-cepat. Sampai di Mushola, mandi bebek, ganti kostum mudik lalu sholat.

“Bis jurusan Pati masih ada nggak, Pak?” Sambil ambil tas aku iseng tanya.

”Waduh, jam segini mah sudah habis. Kalau mau naik bis, cari jurusan Pekalongan saja. Sendirian ya?” Lirik jam di HP, sudah jam sembilan.

“Iya Pak, bukannya keberangkatan bis disini sampai jam 23.00.”

“Iya, tapi tidak untuk bis jurusan Pati, jam segini tinggal bis jurusan Pemalang, Pekalongan. Bis Pekalongan paling 45.000. Kalau ditanya calo bilang aja mau naik busway. Bohong untuk kebaikan kan nggak pa pa, Neng.”

“Pamit dulu, Pak. Makasih.”

“Sama-sama, hati-hati di jalan.”

Dari mushola beli pulsa dulu. Voucher pulsa kusimpan dulu, menunggu sampai di tempat yang lebih nyaman. Aku berjalan pasti, seolah-olah sudah terbiasa jalan di terminal Pulogadung. Sampai akhirnya Si Beringas itu datang menghampiri. Melihatku bawa tas besar, dianggap mangsa yang siap disantap.

“Mau kemana, Neng?”

“Rumah teman, Pak.”

“Jurusan mana?” sedikit memaksa dengan mengulang-ulang pertanyaan.

“Pekalongan.” Jawabku asal.

E…e…tas tanganku langsung direbut. Kutahan sekuat tenaga tapi tenaga cewek mungil tentulah kalah dengan tenaga Si Beringas. Kulihat tasku dibawa lari. Ada beberapa orang yang teriak “Hoi, mau dibawa kemana itu?” Mereka hanya berteriak, tak satupun ada yang menolongku. Aku susah payah mengejar si Beringas itu. Beberapa orang di shelter busway memandangi, iba.

Sampailah di loket bis yang dimaksud calo beringas tadi.

“Jurusan mana, Neng?”

“Pekalongan, berapa?”

“Maunya berapa?” Lho kok balik nanya.

“Biasanya lima puluh ribu kan?”

“Ya udah lima puluh ribu.”

Aku ambil uang lima puluh ribu, tapi tiket tidak kunjung diberikan. Sementara orang disebelahku menggertak “Cirebon aja enam puluh ribu, kamu mau ke Pekalongan minta lima puluh ribu!”

Agak keder juga denger gertakan orang itu. “Firasat buruk nih.” Batinku.

Kulihat tiket atas namaku ditulis seratus ribu rupiah. Aku mulai nggak suka dengan perlakuan mereka yang nggak konsisten, memaksa pula. Kuambil lagi uang lima puluh ribu. Eh…dikira aku tangan panjang. Ingin kabur dan mengikhlaskan uang lima puluh ribu, tapi urung. Mengingat uangku pas-pasan. Dengan berat hati kutambahi lima puluh ribu.

Si Beringas teriak “Ayolah Mbak, lama bener sih. Bisnya dah mau berangkat nih.” Akupun segera naik bis setelah menerima tiket. Mengelus dada “Ah…dasar pembohong.” Bisnya tak kunjung berangkat, bener-bener konspirasi tingkat tinggi. Aku mengisi pulsa agar bisa membalas SMS dari Bapak dan teman kantor. Pertanyaan kedua SMSnya sama “Sudah dapat bis?“ Membaca SMS mereka, membuat mendung dikantung mata menggantung di Pulogadung, lalu hujan air mata tak terkendali. “Sudah dapat bis, Pak. Do’akan selamat sampai tujuan.” Lalu aku kirim SMS ke temen yang tinggal tak jauh dari Pulogadung. Terlambat. Harusnya sebelum bertemu Si Beringas itu, aku minta bantuan nyari bis. “Tips survive di Pulogadung tuh pada atau sok tahu.” Kata temanku.

“Jadi kena berapa?”

“Seratus ribu.”

“Sampai Semarang.”

“Pekalongan.”

“Bwahaha…biasanya cuman 40.000 dah dapat bis AC.”

Orang sudah sesenggukan nahan tangis malah di ketawain hiks..

Bis mulai menjauh dari Pulogadung. Tapi berhenti lagi, lama. Lalu penumpang bis RZ disuruh pindah bis. Aku beranjak pindah, tapi salah satu penumpang melarang.

“Jangan mau pindah, Mbak. Udah duduk aja lagi.”

“Ayolah, Bapak Ibu pindah bis. Bis yang ini nggak siap jalan, yang siap jalan bis satunya lagi.”

“Biarin aja. Kalo nggak siap kenapa diisi penumpang? Kalo bis ini nggak jalan, ya minta uang kita kembali. Enak aja main-mainin penumpang.” Celetuk salah satu penumpang yang mulai emosi.

“Ayolah pindah, seperti ini di Pulogadung mah dah biasa.” Kata orang dari bis satunya.

Hah?? Kemungkaran seperti itu dibilang biasa. Astaghfirullah. Sudah tiga orang cewek yang nangis karena teraniaya, salah satunya aku. Dua orang cewek disuruh turun untuk bayar empat puluh ribu lagi buat tambahan. Penumpang yang lain juga menggerutu nggak ikhlas, karena uang dan kondisi bis tidak sebanding. Aku mulai tenang saat tahu ada penumpang yang bayar lebih mahal untuk tujuan yang sama. Ada yang bayar Rp. 120.000, bahkan ada yang bayar Rp. 200.000 dengan janji sampai ke tujuan jam 3 dini hari. Kupikir bis itu jurusan Pekalongan jadi aku bilang aja jurusan Pekalongan. Setelah tahu bis jurusan Solo, tak segan-segan aku ganti tujuan, dari Pekalongan ke Semarang. Sedikit licik memang. Sempat merasa bersalah juga. Tapi seratus ribu memang seharusnya sampai Semarang. Apalagi bis ecek-ecek gitu, joknya sudah rusak, AC mati, ditambah asap rokok, sampah dimana-mana (jelas ini ulah penumpang yang jengkel atau memang tak tahu diri). Untung aku tidak muntah darat.

Matahari mulai meninggi. Bapak Ibu sudah bertanya kabar “Tekan ngendi, Nduk?”

“Alas roban”

“Lho kok nembe tekan kono, numpak bis apa?”

“Bis elek tur ecek-ecek.”

“Yo wis, gak apa-apa. Sing penting selamet tekan omah.”

Ada satu penumpang yang bernasib lebih malang. Ia sudah keluarkan uang dua ratus lima puluh ribu rupiah. Mabuk darat lagi. Tiba-tiba aku merasakan kasih sayang Allah, perlindungannya senantiasa terasa saat aku berjalan sendirian. Belakangan aku dengar alasannya mengapa sampai memberi harga tiket seenaknya sendiri. Karena kejar target setoran. Misalkan setoran satu juta, dapat uang dua atau tiga juta. Kelebihannya masuk kantong pribadi dan untuk memberi makan para calo. Hidup di Jakarta memang susah, kata mereka “Cari yang haram saja susah, apalagi cari uang yang halal.”

Harusnya kita buka Al Qur’an, lalu baca surat An Nisa ayat 29 sebagai pengingat.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu.”

PS:

· Hati-hati di Pulogadung, bawa tas yang tidak mudah direbut calo (ex. Tas punggung).

· Jika bohong diperlukan, berbohonglah yang cerdas.

· Kalau anda cewek hendaknya jangan jalan sendirian malam-malam (kecuali terpaksa seperti saya hehe…)

February 03, 2010

Hilang

Gilang sepatu gilang
Nasib malang HP hilang
Uang, KTP, ATM, kunci pun melayang

Aku tak mau lagi merasa memiliki
Karena tak ingin merasa kehilangan lagi
Semoga ini ujian yang terakhir kali

Januari kosong, Februari update dong!
Banyak ide tapi kok blognya kosong melompong
Isi dong,dang ding dong.

January 01, 2010

Bikin Sapotahu yuk!


Nemu resep dari temen. Dia juga nemu dari internet, tapi saya nggak tahu sumbernya. Masak bareng bertiga. Saya kebagian goreng2, gangsa bumbu sampai finishing.

Yuk mari coba bikin Sapotahu ala Szechuan
Bahan :
2 atau 3 buah eggtofu
100 gr daging ayam, potong-potong
100 gr brokoli, lepaskan kuntumnya
1 buah cabai merah besar, buang bijinya, cincang

Bumbu :
2 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, cincang
1 sdm kecap asin
1 sdm saus tiram (nggak pake juga masih enak kok)
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt gula/garam (secukupnya)
200 ml air
2 sdm maizena larutkan

Cara Membuat :
1. Tofu agar tidak hancur dikukus dulu 5mnt, potong-potong 3/4 cm, goreng dalam minyak panas hingga kuning kering.
2. Panaskan minyak sayur, lalu tumis bawang putih hingga kuning
3. Tambahkan cabai hingga layu
4. Masukkan ayam, aduk hingga kaku
5. Masukkan semua bumbu dan air, didihkan
6. Masukkan brokoli dan tofu, aduk hingga layu
7. Tuangi larutan kanji, aduk hingga kental, angkat, sajikan hangat.

Oh ya biar lebih enak bisa ditambahkan bawang bombay. Saya jadi inget saat bawang bombay nya ketinggalan hehehe..., akhirnya di tumis sendiri baru dimasukkan bareng brokoli dan tofu. Bawang putih bisa dikeprek atau di iris. Kata temen lebih baik dikeprek atau malah di uleg. Lebih berasa katanya.

Hmmm...bau harumnya tercium kan hehe...
Selamat mencoba dan menikmati