August 15, 2013

Diary Lebaran

Kemarin sahabatku main ke blog ini, komentarnya nonjok banget dah
Dia lihat tanggal terakhir update, lalu bergumam "Hmmm...lama juga yah gak update" #Jleb
Katanya mau jadi penulis best seller, nulis di blog aja masih angot-angotan *plak
Ini lagi biasain posting setiap hari di web aqlislamiccenter.com. Moga Allah mudahkan, mampukan, istiqamahkan nulis sampai ujung waktuku.

Terkhusus sahabat yang sudah jarang komunikasi. Dan sering kepo ngintip-ngintip blog usang ini. Berharap ada sesuatu yang bisa ditemukan di sini hihi... *GR lo Min
Emang ada kan, lha itu kamu lagi main ke blogku :P

30 Juli 2013
Alhamdulillah bisa mudik lebih cepat dari yang lain. Karena dapet libur 1 bulan. Meski masih mobile work. Ini mudik lebaran kedua naik pesawat dengan tiket murah meriah. Tahun lalu naik AA Rp 99.000. Tahun ini naik Citylink (armada baru) Rp 330.000. Karena kelihatan sering naik pesawat, orang mengira aku banyak duit. Beberapa kali denger komentar wah Mbak Mimin ternyata uangnya banyak, wah sekarang Mimin tajir. Saya balas senyum saja. Memaklumi ketidaktahuan mereka dengan kondisi kesehatan dan keuanganku. Selama ini saya tanamkan keyakinan Allah akan mencukupi kebutuhanku, selama aku bertakwa.

Alasan naik pesawat. Pertama, karena harga tiket pesawat hampir sama dengan tiket KA atau bis. Dengan catatan belinya 1-2 bulan sebelumnya. Kedua, karena kondisi kesehatanku yang belum stabil. Kalau naik bis semalam suntuk bisa langsung drop.

Sampai Semarang dijemput keluarga temanku. Alhamdulillah lagi yah :). Bisa tidur semalem di rumahnya. Lanjut perjalanan keesokan harinya. Lagi-lagi aku merasakan kasih sayang-Nya. Temanku mau nganter sampai terminal Terboyo naik mobil. Naik bis sampai halte Puri - Pati. Nunggu agak lama karena Bapakku baru saja pulang dari Pati.

Hawa dari Semarang sampai Pati luar biasa panas. Alhamdulillah lagi pas masa libur puasa. Jadi bisa makan kurma, minum air. Ini nikmat Allah yang luar biasa.

Aktivitas selama liburan mungkin bagi kalian gak ada yang istimewa. Tapi bagi saya sang perantau ini merasakan nikmat yang luar biasa. Nikmat baca yang mulai terenggut, jadi bisa merasakan baca Qur'an setiap usai salat. Baca buku setiap hari. Bisa nulis satu artikel. Bisa tetesin obat serum di kuku Ibu yang kena jamur kuku. Netesin obat di mata Ibu yang ada indikasi katarak. Ngasih obat ke adik yang ternyata ginjalnya sakit. Bikinin adonan madu + gamat untuk Bapak dan adik. Bantu bersih-bersih rumah. Nonton channel qur'antazkiah.tv, rodjatv,makkah.  

Di rumah sering dapat tantangan dari Bapak, masak seenak masakan Ibuku. Pertama masak sayur bening rasanya tawar :D. Kedua coba masak oseng buncis mayan enaklah. Ketiga seperti biasa nurutin adikku bikin omelet mie. Nah yang terakhir masak oseng kangkung dan keasinan. Meski keasinan, tapi Bapakku kurangen, nyariin lagi haha.... 

Waktu saya masak nasi coklat, respon Ibu gak jauh beda ama teman-teman kantor. Ibu mengira aku masak beras lama karena warnanya sudah coklat.
"Lho ono beras apik kok malah masak iku." :D
Teman kantor juga membuang nasi coklat yang masih bagus. Dikira nasi basi :D
Saya cuma pengin coba beras yang direkomendasikan oleh Dokter Hiromi Sinya
|

July 13, 2013

Susu Ramadhan

Tulisan ini pernah diikutkan lomba kisah sahur kita yang diadakan komunitas UNSA (Untuk Sahabat). Terpilih tapi tidak jadi dibukukan, karena waktu itu disuruh iuran untuk POD tapi saya lagi bokek hehe...



Susu Ramadhan

“Tangi, Nduk. Wis arep imsak iki,”  tubuh mungil yang dipanggil bergeming. Sedikitpun tidak menggeliat. Yati memanggil sekali lagi. Teriak lebih kencang lagi. Berkali-kali. Hingga tersisa lima menit saja. Wanita berumur empat puluh tahun itu mendekati anak sulungnya. Mengelus kakinya. Dan berbisik pelan wis dienteni susu, ayo ndang tangi.
Oky berjingkat. Sinar matanya tinggal lima watt. Barangkali nyawanya belum genap seratus persen. Saat melirik jam dinding, Oky kaget. Lima menit untuk makan sepiring nasi, satu buah pisang dan minum susu segelas. Satu pisang masuk perut, berkurang satu menit. Tiga menit untuk mengunyah, menelan nasi dan ayam bakar. Menit terakhir yang berat. Harus menghabiskan segelas susu dalam kondisi perut sudah penuh.
Ayo susune dimimik, wis kadung digawe kudu dienteke,”  melihat Oky yang tidak kunjung meminum susu, Yati gemas sekali.
“Nggih, Bu. Mpun wareg niki.”
Suara sirine tanda sudah imsak memenuhi langit-langit ruang makan. Oky cengar-cengir merasa terselamatkan. Tetapi Yati tetap memaksa Oky minum susu. Jarang sekali dia membuat susu. Itu susu khusus ramadhan. Tidak minum susu berarti tidak menghargai.
“Ayo diminum susunya, biar kuat.”
“Udah imsak, Bu.”
“Gak apa, kan belum adzan subuh.”
Oky pun minum segelas susu dengan muka bersungut-sungut karena terpaksa. Sehingga ia kekenyangan dan kantuk pun menyerang.
Oky melawan kantuk itu dengan berjalan ke Mushola untuk sholat subuh berjama’ah. Lumayan bisa bakar kalori. Pulang dari Mushola, Oky langsung balik ke kamar. Menunaikan hak matanya yang minta tidur lagi.
Belum sampai memejamkan mata. Oky sudah dikagetkan dengan suara Ibunya. “Ky…bantu Ibu! Pagi-pagi nggak boleh tidur. Nanti rezekimu kabur. Bangun! Kerja-kerja! Puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.”
***
Ramadhan kali ini sunyi. Tidak ada teriakan Ibu. Tidak ada susu. Oky harus mandiri. Tinggal sendiri di kamar dua kali tiga meter. Sering tidak sahur, karena bangun kesiangan. Atau malas keluar beli makanan. Padahal waktu subuh, perut sudah keroncongan. Gimana bisa bertahan seharian. Dengan niat kuat. Dan membaca takbir Allahu Akbar, Oky mampu bertahan.
Setiap datang waktu sahur. Oky selalu membayangkan susu ramadhan buatan Ibu. Rasanya beda dengan susu buatannya. Padahal merk susunya sama.
“Aku rindu susu itu, Bu.”

Minehaway ulang tahun tanggal 1 Juni. Karyanya : Antologi Puisi Bulan Purnama Majapahit (Dewan Kesenian Mojokerto, 2010), Curhat Jalan Raya (Leutika Publisher, 2010), Lovely Lebaran (Indie Publishing, 2011), Selaksa Makna Ramadhan (Leutika Prio, 2011), Blogger Berbagi Kisah Sejati (IndiePro, 2011), Dear Love (Hasfa Publisher, 2011), Tribute to Palestine. Email mine_haway@yahoo.com.

July 07, 2013

Tips Sehat Berpuasa Bagi Penderita Dispepsia

Tak terasa ramadhan tiba. Buat penderita dispepsia, jangan khawatir gak kuat puasa ya. Ini ada tips puasa spesial buat kalian. Kalau belum tahu apa itu dispepsia. Sila cek link ini
Orang awam menyebutnya sakit maag. Lebih tepatnya dispepsia.

Tips Saat Sahur
Minum air putih hangat 2 gelas pukul 3.00
Seperempat jam kemudian makan kurma 1 atau 3 biji
Lanjutkan makan kacang-kacangan atau buah-buahan atau ubi-ubian atau gandum atau biskuit oat (porsi dikit)
Antara pukul 3.30 - 04.00 makan berat yang berserat dan berprotein, agar kita tidak cepat lapar
   Kadang saya bikin nasi goreng beras merah. Sesekali campur telur atau daging sapi (dikit).
Seperempat jam kemudian minum susu plus madu. Bisa diminum sebelum makan kurma. Asalkan lambung Anda masih kuat.Saya rekomendasikan susu yang cocok dengan lambung.Yakni susu kedelai, susu beruang, susu kambing, dan susu kolostrum (C2Joy). Jangan asal minum susu, karena biasanya penderita dispepsia tidak kuat dengan asam susu. Pilih susu yang senyawanya pendek sehingga mudah dicerna.

Intinya makan makanan yang mudah dicerna, sahur secukupnya, jangan banyak-banyak, kunyah lebih lama. Selama makanan yang masuk mudah dicerna, in syaa Allah tidak kambuh. Kalau kambuh, beri pertolongan pertama. Saya biasanya minum air hangat yang banyak (relatif yah, kadang kalau kebanyakan bisa muntah, 1 - 2 gelas sudah cukup). Lanjut minum madu khusus pencernaan (clover honey) plus jely gamat. Kalau masih kembung, kram atau nyeri, saya kompres perut dengan washlap yang sudah direndam air hangat. Lalu olesi suncream (twetebs...pake obat andalan)

Tips Saat Puasa
Biasanya kalau sahurnya gak bener, 3 jam pertama perut sudah bunyi-bunyi karena mulai terasa lapar. Hindari aktivitas berat untuk menghemat energi. Tidur setelah salat dhuha atau setelah dzuhur cukup menyegarkan. Salat tepat waktu, perbanyak istighfar, dzikir dan tilawah sebelum dan sesudah salat. Agar Allah berkenan memberikan pertolongan dan kekuatan. Ingat kita kuat karena Allah Al Jabbar (maha kuat) memberikan kekuatan. Jadi sering-seringlah mohon kekuatan padaNYA. Tapi jangan mengeluh kalau kekuatan kita diuji.

Tips Saat Berbuka
Lima menit sebelum adzan hendaknya kita berdoa dengan khusyuk, memohon kesehatan dan kekuatan. In syaa Allah terkabul. Karena itu waktu mustajab untuk berdoa
Minum air hangat 1 gelas
Lanjut makan kurma 1 atau 3 biji
Lanjut makan buah, atau minum jus
Salat maghrib dulu, lanjut tilawah
Makan makanan berat yang berserat dengan porsi secukupnya. Jangan sampai kekenyangan, nanti bisa muntah. Karena penderita dispepsia rawan muntah.

Intinya makan makanan yang direbus atau dikukus atau dipanggang. Kalau ingin digoreng, pake penggorengan keramik yang tanpa minyak. Atau pilih minyak zaitun. Hendaknya minyak sudah panas saat mau goreng, agar tidak berubah jadi lemak jenuh.

Itu sedikit pengalaman saya, semoga bermanfaat, semoga kita semua sehat.
Selamat mencoba

Ingat tubuh kita ini ibarat mobil mewah dengan bahan bakar khusus. Jadi jangan isi bahan bakar sembarangan nanti bisa mogok.Kalau mobil butuh bensin, lalu kita isi air, dia mau jalan gak? sama halnya dengan tubuh kita. Kalau tubuh butuh makanan sehat, lalu kita kasih makanan gak sehat, lama-lama organnya rusak.