December 13, 2009

Go to Ragunan With Seli



Doh...mulai nggak produktif ngeblog nih hiks..., postingan di minehaway.com selalu saya copas ke sini hihi..., habis mo ditutup sayang juga. Kalau gak update juga ada yang kecewa.

Make something different if you feel bored. Kalimat yang muncul dari mulut bossku itu saya ingat sampai detik ini. Biasa jalan kaki, biasa naik angkutan, mobil boss. Jadi saya ingin mengikuti acara kantor “fun bike” sampai ke Ragunan. Konsekuensinya pegel-pegel sampai dua hari ini. Padahal saya hanya sekali jalan. Pulangnya naik mobil :P, daripada saya pingsan hingga membuat orang kerepotan.

Dengan seli (sepeda lipat) milik mbak Ratih, saya telusuri jalan Arteri Pondok Indah lewat Cilandak Town Square. Ada beberapa tanjakan yang harus saya lewati sehingga membuatku kepayahan. Sementara saya belum lihai oper gigi. Kalau sudah terasa aneh gowes, baru saya oper gigi hingga pas. Pas tanjakan otomatis pakai gigi 1, itupun masih berusaha sekuat tenaga agar bisa sampai dengan sukses. Kuncinya tubuh condong ke depan, agar bisa menggowes dengan ringan. Hal yang paling saya senangi saat melewati turunan. Sensasi melayang tanpa susah payah gowes, ringan, sejuk sampai saya senyum-senyum sendiri. Sampai tikungan sedikit kebingungan, untung ada Pak Handi yang setia mengawal saya. Dibantu menyeberang, diarahkan juga. Saat saya capek, suruh istirahat dulu biar rileks. Karena pertama kali gowes di Jakarta dengan medan yang lumayan sulit, saya selalu berada di belakang :D. Jelas kalah kalau dibandingkan dengan rombongan yang sudah biasa bike to work.

Sampai di Ragunan, saya dapat ucapan selamat dari Mbak Ratih. Ada juga yang meledek “Mimin mana? sudah sampai belum? Oh udah ya.., berarti yang lain sudah sampai” Wekeke…saya jadi barometer kecepatan gowes. Habis orangnya masih pantes pakai seragam TK / SD cewek, maksa ikutan gowes pula. Setelah istirahat sejenak, kita masuk kebun binatang Ragunan. Keliling-keliling sampai di danau. Makan-makan, foto session lalu lihat buaya sebentar. Lanjut keliling lagi, dan hujan lebat turun. Kita berteduh sebentar, lalu melanjutkan petualangan. Tapi bossku mempersilakan untuk melipat seli dan ikut mobil.

Ceweknya saya, Mbak Ratih dan Mrs. Bobby. Dan cewek hebat yang tetap bertahan gowes saat pulang adalah Mbak Ratih. Salut to Mbak Ratih. Memang Ragunan tak sebanding dengan Depok-Jaksel-Depok. Pantes saja Mbak Ratih mampu menakhlukkannya. Kalaupun dipaksa, saya yakin tubuhku juga kuat. Sempat mampir makan coto Makasar di jalan Ampera. Benar-benar kenangan tak terlupakan.

November 11, 2009

Film Religi Masakini "Emak Ingin Naik Haji"


Pic. By Asma Nadia

Menerabas hujan deras
Menguatkan kemauan agar tetap mengeras
Hingga sampai di XXI FX Senayan pas
Berada diantara pemain & crew film "Emak Ingin Naik Haji" dan media pendukung membuatku merasa senang bukan kepalang.
Disambut rebana, dipersilakan masuk oleh Mas Aditya Gumay.
Melihat dengan jelas artis-artis film Emak Ingin Naik Haji, ditambah Hadad Alwi, Sulis, Snada, Astri Ivo, Cici Tegal, M. Kholidi Asadi Alam(Azzam-KCB). Diawali tarian anak-anak kecil yang begitu lincah, lalu penampilan Ki Slamet dengan puisi bunda dan pencuri. Benar-benar perayaan hari pahlawan yang tak terlupakan.

***

Review Film Emak Ingin Naik Haji
Membaca buku "Emak Ingin Naik Haji" (Album pilihan Asma Nadia), mata sudah berkaca-kaca. Menonton trailernya juga membuat air mata menjelma kaca. Waktu itu saya sudah bilang "ni film bakalan sukses". Dan saat nonton gala premiere nya, kaca masih saja menghiasi mata. Dan ini tidak hanya terjadi pada saya. Hampir semua penonton film ini mengaku tak mampu menahan air matanya. Jadi siapkan handuk kecil atau tisu sebelum nonton. Selain membuat terharu, film ini juga lucu. Soundtrack pun menyentuh kalbu.

Itulah kenapa saya jatuh cinta dengan film religi seperti ini. Setiap adegan mampu mengaduk-aduk emosi. Tertawa dan menangis campur aduk jadi yummy. Dakwahnya tak ada kesan menggurui. Memiliki jiwa sosial yang tinggi. Akankah film seperti ini akan hadir kembali nanti?
100 thumbs up!

Diawali dengan big close up tangan Zein sedang melukis ka'bah. Lukisan itu akan dipajang saja, agar emak bisa memandangnya setiap kali rindu tanah suci. Zein ingin mimpi emaknya naik haji terealisasi. Hatinya teriris setiap emaknya membicarakan harapan dan impian naik haji.
"Hmmm, emak udah nabung bertaon-taon tapi duitnya belum cukup juga. Naik haji sekarang berapaan ya?
"Tiga ribuan, Mak."
"Jangan bercanda. Masak tiga ribu?
"Tiga ribu dollar, Mak. Sekitar 30 jutaan."
"Kapan, Emak bisa naik haji ya Zein? Simpanan emak aja baru 5 jutaan."

Juragan haji Saun sebagai tetangga emak sudah naik haji berkali-kali. Tingginya biaya naik haji tak masalah bagi keluarga juragan haji. Uang tabungan lima juta emak harus direlakan untuk biaya operasi anaknya Zein. Zein ingin mengganti uang emaknya. Semalam suntuk tak bisa tidur. Dalam kondiri kalut, Zein coba mencuri di rumah juragan haji. Tapi urung niatnya, saat mengingat suara emak membaca Al Qur'an. Adegan emak meneteskan air matanya di Al Qur'an itulah yang membuat saya tak mampu menahan air mata ini membasahi pipi.

Disisi lain ada orang naik haji untuk kepentingan politik. Agar ada embel-embel haji di depan namanya. Sehingga masyarakat tertarik memilihnya sebagai walikota.

Saat Zein membantu belanja di supermarket, ia mendengar pengumuman undian kupon belanja berhadiah paket naik haji. Zein girang bukan kepalang saat membaca nomor undiannya ada dalam daftar pemenang undian. Tapi takdir berkata lain, Zein kecelakaan. Di rumah sakit inilah letak benang merahnya.

Akankah Emak jadi naik haji?
Silakan menuju 21 terdekat dikota anda untuk menemukan jawabannya.
Buktikan anda orang islam sejati yang mencintai film religi produk dalam negeri!

Dan
Jangan buang tiket nonton Film Emak Ingin Naik Haji anda. Kirimkan potongan tiket beserta biodata dan komentar anda tentang Film Emak Ingin Naik Haji, ke alamat Jl. Puri Mutiara II no. 7 Jeruk Purut Jakarta Selatan. Tersedia hadiah umroh untuk 2 orang pemenang yang terpilih. Pemenang akan diumumkan tanggal 8 Desember. Keikutsertaan dalam promo ini tidak dipungut biaya. Promo ini berlaku untuk anda yang menonton sampai dengan tanggal 24 November 2009.

Judul Film : Emak Ingin Naik Haji
(Diadaptasi dari cerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia)
Sutradara : Aditya Gumay
Penulis Skenario : Adenin Adlan
Produser : Smaradana Pro & Mizan Production
Pemain : Aty Kanser,Reza Rahadian,Didi Petet,Niniek L. Karim,Ayu Pratiwi
Cut Memey, Henidar Amroe, Adenin Adlan, Helsi Herlinda
Gagan Ramadhan
dll

Salah satu testimoni teman tentang film ini :
2009/11/14 budi
kemarin sore bengong...
ke ambarukmo coba pengen liat 2012.. dan tentu saja tiketnya ludes
inget munep pernah nyebut pengen nonton "Emak ingin naik Haji"
ya sudah nonton itu aja...
sebenarnya tujuannya cuman pengen selonjor sambil makan popcorn caramel yang pake ember itu.. dan ternyata...
FILMNYA BAGUUUSSSSSSSSSSSSSSSS
untung nontonnya sendirian.. mewek2 soale hwhwhahahahaha
tapi gak sendirian kok, pas bubaran, liat penonton laen banyak juga yang mukanya sembab hehehe

October 26, 2009

Kenangan Pesta Blogger 2009





Ketika kita punya kemauan dan menguatkan kemauan, niscaya keinginan akan terlaksana. Jangan mau diperbudak waktu tapi waktulah yang jadi budakmu, sehingga kita bisa menentukan dengan bebas kemana kaki kan melangkah. Dulu saya memilih lembur kerja dari pada ikutan pesta blogger dan keinginan ikut pesta blogger pun tak terwujud. Tapi setelah mindset dirubah "saya pasti bisa ikutan pesta blogger", akhirnya saya pun bisa berada di antara seleb blogger seluruh Indonesia. Makasih loenpia atas kesempatannya dapat tiket gratis.


Bertolak dari Blok M bareng oelhpa, Ina, Mbak Wiwikwae, Ulie, Mizan, Mas Chakim, Kang Hars & Kang Fiangidital. Sempat muter-muter Blok M square karena nyari tempat sarapan yang dimaksud Mbak Wiwik dkk. Pin FORCE sudah laku 2, dibeli teman sendiri hihihi..., Makasih buat Ina & Oelpha yang mau jadi pembeli pertama.
Surprise banget bisa ketemu fotografer & karung bergigi hihihi..., saya pikir cuman Mizan sendirian yang ikutan PB 2009. Senang bisa berangkat bareng sama mereka. Sempat khawatir bakal berangkat sendirian. Bukan nggak berani, tapi karena belum tahu lokasinya jadi agak was-was kalau penyakit nyasarnya kambuh lagi. Makasih Mizan dah ngasih tumpangan mobil sampai tujuan.


Sampai di gedung SMESCO Indonesia sudah ramai sekali. Sempat kaget saat bertemu teman KBA (Madam Ummu Raisah). Sempat sounding2 sama madam Ummu tentang FORCE, dan merayu agar mau beli pinnya he..dapet dah 10.000 rupiah. Sampai lupa sama teman-teman Loenpia. Diajak foto di halaman yang ada tulisan SMESCO Indonesia. Sampai ketinggalan foto bersama loenpia. Beberapa rangkaian acara sempat membuatku menguap. Sampai akhirnya mataku menemukan replika Jedi di Starwars, yaaa...Bang Ramaditya Adikara Skywalker, He is a blinder blogger in the world. Sempat pegang lightsaber buatannya sendiri, foto bareng (nunggu kiriman foto dari Harry), diajarin menyalakan lightsaber yang biasa saya baca cerita nya via email & melihat gambarnya di MP. Dan ini pertemuan ketiga dengannya yang tentunya menjadi lebih dekat *suit suit.





Agak jengkel saat ditipu sama rapper *siapa gitu*, saya sempat berdiri dan melihat ke arah pintu. Ingin melihat tompi, ternyata dengan santainya dia bilang kena deh :D. Cuma suara Tompi, orangnya nggak ada hiks. Tapi tergantikan oleh Bang Rama kok hehe...Sempat satu kelas "Bridging The Gap" with Mr. Brown. Menurutku wajar saja seorang lulusan Sastra Inggris jago ngomong Bahasa Inggris. Tapi karena Bang Rama buta jadi terasa lebih spesial sehingga disambut applause meriah dari audience. Setelah itu nggak tahu kenapa dia ganti kasih applause buat saya. Sambil tepuk tangan dia bilang "applause buat Mimin" huhuhu..jadi terharu. Mungkin dia merasa nggak akan dapat kesempatan bertanya kalau nggak ada saya disampingnya haha...GR banget. Soalnya dia dah tunjuk jari berkali-kali tapi nggak dikasih kesempatan. Setelah saya pindah kursi di sebelahnya barulah dapat kesempatan bertanya dan berbagi dalam Bahasa Inggris. Kurang lebih dia mengatakan bahwa "gap" tidak hanya dalam lingkup besar (satu negara dengan negara lain) tapi juga antar manusia. Khususnya manusia cacat seperti dia. Bagaimana menjembatani jurang pemisah antara yang cacat dengan mereka yang normal? Mr.Brown memberikan jawaban yang sangat pas. Urusan sosial, politik tidak seharusnya menjadi jurang pemisah yang menimbulkan perbedaan. Mr. Brown memberikan contoh seorang autism yang menyampaikan aspirasinya dengan menulis. Begitu juga untuk orang cacat seperti Bang Rama. Ia musti gali potensinya menulis, bakat musiknya dll. Dan Bang Rama pun bisa, satu bukunya "Blind Power (Berdamai Dengan Kegelapan)" telah beredar di pasaran. Menyusul buku "5 Bidadari" yang masih progress. Belum lagi musik yang ia ciptakan. Dan kenapa kita harus kalah dengannya??

*Ambil kaca

Satu lagi, kita bisa ber skype ria dengan Mr. Arsalan Iftikhar. Arsalan Iftikhar is an international human rights lawyer, founder of TheMuslimGuy.com and Contributing Editor for Islamica Magazine in Washington DC. He can be contacted at arsalan@themuslimguy.com.

PS: Akhirnya bisa posting juga di antara lautan settlement :(
Selamat hari blogger yaw...