December 14, 2007

Diatas Sajadah Cinta

Satu lagi karya besar Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel Ayat-ayat Cinta) yakni "Di Atas Sajadah Cinta". Merupakan salah satu novel yang sudah dibuat sinetron, masuk di program unggulan trans tv kategori sinetron islami. Dua malam buku ini telah mengantarku tidur. Knapa ya kalo baca novel bisa cepet banget, tapi kalo baca shahih muslim or materi CCNA ga selesai2.

Banyak sekali ibrah (pelajaran) yang bisa saya ambil sebagai teladan dalam mengarungi gelombang cinta. Sebagai peneguh iman dan penentram jiwa. From this book we can read true love story. I can laugh after read this book. There is a complete love, love to Allah, love to husband / wife, love to parent, love to friends, love to other. So... let's give our love for all. And don't forget to give your love firstly to Allah.

Cinta untuk selain Allah adalah cinta semu.

Salah satu kisah cinta dalam novel ini yakni kisah cinta Zahid & Afirah. Si Zahid yang terkenal dengan kezuhudannya itu telah jatuh cinta dengan gadis jelita yang bernama Afirah, mereka saling mencintai tetapi karena lamaran Zahid telat sehingga ditolak, Zahid jadi jatuh sakit.

Dai balasan surat Zahid kepada Afirah, saya temukan kata2 indah ini:

"Sakitku ini karena aku menginginkan sebuah cinta suci yang mendatangkan pahala dah diridhai Allah Azza wa jalla. Inilah yang kudamba. Dan aku ingin mendamba yang sama. Bukan sebuah cinta yang menyeret kepada kenistaan dosa dan murka-Nya. Jika kita terus bertakwa, Allah akan memberikan jalan keluar. Tak ada yang bisa aku lakukan saat ini kecuali menangis pada-Nya. Tak mudah meraih cinta berubah pahala".

Adalagi kisah cinta yang paling menyentuh hati saya yaitu kisah cinta Prof Dr. Mamduh Hasan Al Ganzouri (ketua ikatan Dr. Cairo, Direktur RS. Qasrul Aini) "Ketika Derita Mengabadikan Cinta". Mamduh mencintai Habibti karena kesederhanaan, kesahajaan & kemuliaan akhlaknya. Tapi karena ayah Habibti kerja sebagai tukang cukur maka keluarga Mamduh tidak menyetujui hubungan mereka. Tapi karena kekuatan cinta mereka bisa arungi hidup bersama. Setelah 9 tahun hidup menderita akhirnya mereka pun bahagia. Ditengah penderitaan itu, mereka tetap semangat melanjutkan kuliah sampe bergelar Doktor (Wow... it's great).

Ada lagi kisah cinta tiga lelaki berjiwa malaikat. Kisah ini mengingatkan kisah2 persahabatanku dulu yang selalu 3 orang. Fani, Mimin, Dinda ato Fani, Mimin, Endah. Dan sekarang Mimin, Yeni, Mei. Ketika cinta dah sangat kuat tumbuh dihati maka apapun dilakukan untuk sahabat kita. Meskipun kita menderita karena mereka. Kisah ini menarik sekali, ketika Abdillah, Hamdi dan Usamah sama2 membutuhkan uang dan saling pinjam, sampe akhirnya uang itu berputar dan kembali ke empunya lagi (Abdillah), sehingga akhirnya mereka bagi 3.

No comments:

Post a Comment