July 16, 2008

Jeritan Perokok Pasif

Pic. from Print out Mr. Irwan

Wahai smoker... tidakkah engkau sadar telah menzalimi diriku dan dirimu sendiri. Kau hembuskan nafas nikotinmu ke dalam nafasku. Aku tersengal, terbatuk-batuk, hidungku perih. Suaraku semakin lirih menahan perih. Dimana mata, telinga dan rasamu??? Meskipun matamu tertuju terpaku pada himbauan yang tertempel di dinding, tapi fikiranmu tetap tertutup, kau anggap itu berlebihan. Meskipun telingamu dengar rintihan kami, tapi tak dapat hentikan dirimu untuk menikmati. Rasa...rasa...tidakkah kau merasa???

Tiba-tiba aku rasakan sedikit perlindungan. Himbauan dari orang yang menyayangi diri sendiri untuk smoker tertempel di setiap sudut ruangan. Buka mata lebar-lebar....baca!!! ingat!!!
Firman Allah yang artinya "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al Baqarah : 195).
Rasulullah saw. bersabda "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain."(HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340)

Fatwa : Dr. Yusuf Qardhawi
Rokok haram karena membahayakan. Demikian disebut dalam bukunya 'Halal & Haram dalam Islam'. Menurutnya, tidak boleh seseorang membuat bahaya dan membalas bahaya, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah. Qardhawi menambahkan, selain berbahaya, rokok juga mengajak penikmatnya untuk buang-buang waktu dan harta. Padahal lebih baik harta itu digunakan untuk yang lebih berguna, atau di infaqkan bila memang keluarganya tidak membutuhkan.
Hmmm....barang haram yang masuk ke tubuh meracuni aliran darah, daging dan semua organ kita jadi haram. Kalo saya sudah tahu rokok itu haram sejak kuliah. Tapi saya pun ikut menghisap barang haram itu sampai detik ini hiks.....

Tidak pandang gender cewek, cowok, waria sekalipun untuk tidak menyayangi tubuh yang kian lama kiah ringkih saja. Wahai smoker...tidakkah engkau sayangi tubuhmu sendiri. BERHENTI MEROKOK DAN JANGAN MEMULAINYA!!!. Aku tulis ini karena sayangku padamu, tidakkah engkau sayangi aku...halah. Jikalau seandainya pemerintah bisa lebih tegas bertindak. Menutup, menghentikan pabrik rokok merajai pasar. Saya pikir, rokok tidak lagi menjadi perusak.

4 comments:

  1. Anonymous4:51 AM

    Hiks.... :(

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:02 AM

    nda saia pak,...suwer...
    starboard tuh..
    -ngumpetin rokok di punggung starboard sambil siul siul-

    ReplyDelete
  3. Anonymous4:22 AM

    kalau pabrik rokok ditutup pati,kudus bakal jadi kota mati

    ReplyDelete
  4. Anonymous3:46 AM

    @Dewa: Kota mati jika tak ada mobilisasi. Mungkin rokok memang jadi tumpuan kedua kota itu. Tapi tanpa rokok belum tentu mati. Kalo penghuninya berusaha mati-matian. Jika tidak menutup pabrik rokok, paling tidak memutus salah satu mata rantai itu. Sulit memang. Arggghhh..ku tak mau debat ttg ini lagi. Dah dibantai by email.

    ReplyDelete