July 09, 2008

Gara-gara Jilbabku (Asma Nadia Dkk)


Category : Books
Genre : Non Fiction
Penerbit : Lingkar Pena Publishing
Tebal buku : 227

Kenapa musti ragu untuk memakai pakaian anggun itu? Mengapa musti takut menutupi keindahan tubuhmu. Kalau memang ingin mencium bau surga kenapa musti ragu? Buku "Gara-gara jilbabku" menceritakan lika-liku seorang perempuan yang telah memutuskan untuk mempercantik dirinya dengan jilbab.

I'm a jilbaber and I'm proud of it (Jazimah Al Muhyi) berkata :

"Jilbab memang bukan alat pengukur keimanan, bukan standar ketakwaan, juga bukan pertanda suksesnya dakwah, namun demikian, meski bukan merupakan satu-satunya ukuran keimanan jilbab harus di upayakan karena :

"Membiarkan aurat terbuka, minimal telah membuka 2 peluang dosa. Dosa menzalimi diri sendiri (karena tidak taat pada Allah), juga dosa menzalimi orang lain (memberi kesempatan pada orang lain untuk melihat aurat yang bukan haknya).

"Mari jilbabkan diri, jilbabkan hati dengan ikhlas karena jilbab adalah sebuah aturn perlindungan Allah. Sebagai bentuk kasih sayang-NYA kepada kaum wanita. Jika telah berani menolak perlindungan Allah, hendak berlindung kemanakah lagi???"

Bagian terakhir dari buku ini adalah ulasan dari Asma Nadia tentang gara2 berjilbab. Gara-gara berjilbab jauh sama ortu. Prestasi sekolah turun gara-gara jilbab. Gara-gara jilbab nggak dapat kerja. Gara-gara jilbab, dikucilkan. Gara-gara jilbab jauh jodoh. Delete all your thinks about it. Saya jauh sama ortu karena memang mengais rezeki untuk ortuku juga. Kalau prestasi turun itu bukan karena jilbab tapi karena kita yang tidak rajin belajar. Saya jilbaber sudah kerja kok, jadi bukan gara-gara jilbab kan kalau kita belum dapat kerja. Tapi karena saingan pelamar kerja yang banyak dan belum rezeki kita. Gara-gara jilbab kita dikucilkan...hmmm...kalo ini saya pernah alami. Ada beberapa temen yang khawatir saya ajak pake jilbab. Jadi perlahan-lahan dia mulai menjauhi aku. Gara-gara jilbab jauh dari jodoh...ah nggak juga. Teman2 akhwatku sudah pada menemukan jodohnya kok. Lagian kan sebagian cowok yang suka sama jilbaber. Di buku ini juga ada pendapat cowok tentang jilbaber. Ini pernyataan cowok yg suka ma jilbaber: "ya kan cewek, kan cantik, berjilbab pula..aku suka, lho..apa maksudnya."

Pokoknya buku ini very recomended lah..., kan dah best seller. Tapi sayang Mimin cuman dipinjemin he....5x. Thanks...mbak Indra. Tapi buku La Tahzanku mana?? Saya juga mo review buku itu.







1 comment:

  1. nice writing, ki setuju banget ^^, btw La Tahzan ya, ki punya tu bukunya ^^, tapi dulu ki bacanya pas waktu sedih >_<, jadi bener2 sedih, tapi sekarang dibuka-buka lagi hehehe, kpn2 ki review juga heheheh

    mata ne

    ReplyDelete